Syarat Menjadi Pemimpin
Problem solver.
Seorang pemimpin dituntut mampu membuat keputusan penting dan mencari jalan
keluar dari permasalahan. ...
Besikap positif. ...
Komunikasi,
komunikasi! ...
Menjadi inspirasi. ...
Tumbuhkan motivasi.
...
Hubungan baik. ...
Turun gunung.
2 Sifat yang harus
dimiliki oleh seorang pemimpin
1. Berpendirian Teguh
Sebagai pemimpin, Anda harus memiliki pendirian. Jangan
mudah terpengaruh oleh orang lain atau keuntungan di depan mata. Seorang
pemimpin yang berpendirian teguh akan berjalan sesuai visi tanpa melihat ke
kanan atau ke kiri. Anda dapat menghadapi apa pun saat sudah tahu jelas visi
dan tujuan Anda.
2. Jujur
Kejujuran Anda hal yang sangat penting dalam kepemimpinan.
Seorang pemimpin yang baik akan selalu jujur pada anggota tim atau kliennya
atas setiap risiko atau keuntungan yang ada. Anda harus mementingkan
kepentingan tim dan klien Anda daripada diri Anda sendiri. Berusaha untuk
terbuka dalam setiap situasi dan kondisi justru akan mempererat relasi Anda.
Kejujuran adalah dasar utama untuk seorang pemimpin.
3. Integritas
Seorang pemimpin harus juga memiliki sifat, mutu atau
keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki kemampuan dan
potensi yang memancarkan kewibawaan. Sehingga akan memajukan diri Anda maupun
orang-orang yang Anda pimpin.
4. Proaktif
Pemimpin yang proafktif adalah pemimpin yang berinisiatif
tinggi dan bertanggung jawab. Anda sangat mandiri dan selalu berpikir tiga
langkah ke depan. Anda akan bekerja keras untuk menguasai bidang Anda dengan
tujuan untuk menghindari konflik. Pemimpin proaktif tidak akan mengeluh atas
setiap tugas yang diberikan. Bahkan, Anda akan mengerjakan tugas tersebut
dengan sebaik-baiknya dan membuahkan hasil yang melebihi ekspektasi.
5. Fleksibel
Sebagai seorang pemimpin, Anda dituntut untuk menjadi kuat
sekaligus fleksibel. Pemimpin yang fleksibel adalah pemimpin yang mampu
beradaptasi dengan situasi dan kondisi apapun. Bagaimana Anda menangani situasi
yang tak terduga atau tidak nyaman akan menentukan tingkat fleksibilitas Anda.
Seorang pemimpin fleksibel akan semakin kuat dan cepat menyesuaikan diri dengan
keadaan. Semakin sering terjadi perubahan, justru kreativitas mereka semakin
diasah.
6. Komunikatif
Seorang pemimpin harus mampu menjaga komunikasi dengan para
pegawai atau anggota tim serta kliennya. Anda akan lebih banyak mendengar
daripada berbicara dan memperlakukan orang lain dengan hormat. Pemimpin yang
komunikatif akan mengerti kebutuhan serta kesusahan orang lain. Pemimpin yang
baik akan lebih banyak bertanya, mempertimbangkan berbagai pilihan, serta
memimpin ke arah yang benar.
7. Berpikiran Terbuka
Pemimpin yang berpikiran terbuka akan mempertimbangkan semua
pilihan sebelum mengambil keputusan. Anda tidak akan tersinggung akan perkataan
orang lain dan justru menerima setiap opini yang muncul demi kenyamanan
bersama.
8. Cerdas
Pengetahuan adalah kekuatan Anda! Seorang pemimpin harus
memiliki berpengetahuan luas. Anda harus menjadi akses atas kepada setiap
informasi yang berhubungan dengan bidang Anda termasuk setiap peraturan dan
kondisi perusahaan.
9. Percaya Diri
Seorang pemimpin harus percaya diri! Anda harus dapat
meyakinkan bawahan maupun orang lain ketika mereka mengalami kesulitan. Selain
itu juga harus mampu memerintah orang lain dan yakin dengan perintah tersebut.
Anda harus yakin atas setiap keputusan yang Anda ambil. Karena itu, Anda harus
berani untuk mengambil setiap risiko yang ada. Namun, percaya diri harus
disertai dengan kerendahan hati. Jangan terlalu antusias sehingga Anda tidak
mempertimbangkan segala hal.
10. Antusias
Seorang pemimpin harus memiliki tingkat semangat dan
antusiasme yang tinggi dalam pekerjaannya. Jika tidak, bagaimana Anda dapat
memotivasi tim Anda untuk mencapai visi atau membuat klien Anda bekerjasama?
11. Teratur
Terlalu sering berubah bukanlah hal yang baik. Jadilah
pemimpin yang teratur, baik dalam hal emosional, intelektual, maupun
struktural. Anda harus menjaga stabilitas emosi, pemikiran Anda, maupun
struktur perusahaan. Tidak hanya keteraturan diri sendiri, Anda juga harus
menjaga keteraturan tim Anda. Keteraturan seorang pemimpin dapat terlihat dari
hal-hal kecil seperti kondisi rumah, ruang kantor hingga cara kerja tim.
12. Evaluatif
Pemimpin yang evaluatif akan selalu me-review program dan
mengevaluasi setiap rencana yang telah dijalankan. Anda tidak akan takut
melakukan perubahan jika ada rencana atau program yang berjalan tidak sesuai
tujuan atau gagal mencapai target. Semakin sering Anda melakukan evaluasi, Anda
akan semakin teliti dan tepercaya.
13. Penuh Penghargaan
Seorang pemimpin akan menghargai kerja keras pegawai atau
anggota timnya. Anda akan memberikan reward sebagai hasil kerja keras mereka
sekaligus memotivasi mereka untuk mencapai level yang lebih profesional.
Seorang pemimpin yang bijak akan mempertimbangkan setiap reward yang diberikan
sesuai dengan kebutuhan pegawainya atau anggota timnya sehingga reward yang
diberikan tidak akan sia-sia.
14. Menginspirasi
Seorang pemimpin juga harus menginspirasi. Menginspirasi
tindak nyata kepada orang lain. Hal ini akan berdampak positif dan memotivasi
bawahan maupun orang lain. Mempengaruhi orang lain memang hal yang sulit tetapi
bukan hal yang mustahil.
3 Tujuan harus sama
dengan sasaran
Tujuan berarti hal yang ingin dituju. Tujuan dalam industri
modern sekarang lebih sebagai kata sifat atau penyemangat. Hal ini dikarenakan
tujuan lebih abstrak dibandingkan dengan sasaran. Pendefinisian pada tujuan
juga bersifat normatif dan periode waktunya lebih umum. Sehingga tingkat
keterukuran dari tujuan lebih tidak terukur. Dan kelompok targetnya pun menjadi
tidak spesifik. Karena ke-abstrak-an dari tujuan, maka dibuatlah sasaran yang
ingin dicapai. Sasaran adalah tingkat-tingat atau poin-poin untuk mencapai
tujuan. Apabila pada tujuan tingkat keabstakannya lebih abstrak, maka pada
sasaran tingkat keabstrakannya lebih konkret. Cara pendefinisian pada sasaran
pun bersifat operasional dan periode waktunya lebih spesifik. Dan tingkat
keterukuran juga kelompok targetnya lebih terukur dan spesifik.
4 Sistem Manajemen
Sistem manajemen adalah suatu totalitas yang terdiri dari
subsistem-subsistem dengan atribut-atributnya yang satu sama yang lain saliing
berkaitan, saling ketergantungan satu sama lain saling berinteraksi dan saling
pengaruh mempengaruhi dalam penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien
sehingga mempunyai peranan, sasaran, dan tujuan tertentu.
Sistem-sistem manajemen :
A. Sistem Manajemen
Organisasi
B. Sistem
Pengambilan Keputusan
C. Sistem
Informasi Manajemen
D. Sistem Nilai dan
Budaya Organisasi
E. Sistem
Manajemen tertutup dan terbuka
Sistem manajemen adalah suatu totalitas yang terdiri dari
subsistem-subsistem dengan atribut-atributnya yang satu sama yang lain saliing
berkaitan, saling ketergantungan satu sama lain saling berinteraksi dan saling
pengaruh mempengaruhi dalam penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien
sehingga mempunyai peranan, sasaran, dan tujuan tertentu.
Sistem-sistem manajemen :
A. Sistem Manajemen
Organisasi
B. Sistem
Pengambilan Keputusan
C. Sistem Informasi Manajemen
D. Sistem Nilai dan
Budaya Organisasi
E. Sistem
Manajemen tertutup dan terbuka
Organizing
(Pengorganisasian)
Fungsi kedua dari perputaran sebuah manajemen kepemimpinan
adalah fungsi pengorganisasian. Kembali pada inti pembahasan manajemen, sebuah
perusahaan adalah sebuah objek yang harus diatur agar mudah dalam pencapaian
tujuan yang telah direncanakan di awal.
Fungsi pengorganisasian ini mengatur setiap sumber daya yang
diperlukan, baik itu sumber daya manusia ataupun sumber daya lainnya yang
terkait untuk tujuan pencapaian target yang diinginkan.
Staffing (Penempatan)
Tidak jauh berbeda dari fungsi pengorganisasian, namun
fungsi penempatan di sini lebih menitikberatkan pada proses penempatan dari
setiap karyawan pada tempat atau bagian yang tepat sesuai dengan kemampuan.
Tidak hanya mengenai tenaga kerja atau karyawan, tetapi
setiap sumber daya yang ada hingga inventarisasi dari setiap peralatan yang
mendukung pencapaian tujuan dari organisasi juga menjadi bagian yang perlu
diatur dalam proses penempatan ini.
Coordinating (Pengarahan)
Fungsi pengarahan ini tidak lain adalah bertujuan untuk
meningkatkan keefisiensian dan keefektifan dari kinerja setiap bagian agar
semakin tetap pada kondisi yang optimal.
Selain itu, pengarahan juga berfungsi untuk menciptakan
atmosfer atau lingkungan suasana kerja yang dinamis dan sehat.
Controlling (Pengendalian)
Fungsi terakhir dalam sebuah manajemen adalah fungsi
pengendalian atau controlling yang memiliki fungsi untuk memberikan penilaian
tentang pekerjaan yang dilakukan dan pencapaian target dari sumber daya
tertentu.
Penentuan kualitas, peningkatan mutu dan layanan sebuah
produk barang/jasa sangat ditentukan oleh fungsi pengendalian atau controlling
ini.
0 comments:
Post a Comment