Materi dan Informasi silahkan kutip jika materi dari blog ini bermanfaat bagi anda dan jangan lupa sertakan sumbernya

WAKTU

14 June, 2020

MAKALAH COVID 19



Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang pantas saya ucapkan kepada Allah SWT yang karena bimbingan-Nya maka saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Makalah COVID 19

 Saya ucapkan terima kasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu, saya berharap pembaca memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsih positif bagi kita.


Pringsewu,   April 2020



                    Penyusun










DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL SAMPUL............................................................................................. i
HALAMAN MOTTO.............................................................................................................. ii
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................................. iii
HALAMAN KATA PENGANTAR....................................................................................... iv
DAFTAR ISI........................................................................................................................... v

BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH.................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................... 1
C. TUJUAN............................................................................................................................. 1
D. KEGUNAAN..................................................................................................................... 1

BAB II. ISI

BAB III. PENUTUP.
A. KESIMPULAN.................................................................................................................. 10
B. SARAN............................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTA










BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG MASALAH

Tercatat di seluruh dunia saat ini sekitar kurang lenih 340 ribu kasus positif Covid-19 dan kurang lebih 14 ribu kasus meninggal akibat virus ini yang bersumber dari Worldmeters. Data ini terus meningkat dan telah memakan 192 negata di dunia termasuk Indonesia.
Wabah virus ini harus terus diatasi dan diberhentikan penyebarannya, melihat situasi Indonesia bila terus melonjak angka penyebaran virus akan mengancam dalam berbagai sektor. Sektor ekonomi contohnya akan mengalami krisis seperti masalah penurunan daya beli masyarakat.
Penanganan dan pencegahan terus dilakukan oleh pemerintah berupa himbauan, kebijakan, dan langkah-langkah progesif dalam melawan virus corona. Tidak lupa partisipasi masyarakat pun turut aktif dalam melawan virus tersebut.
Sesuai dengan teori modal sosial bahwa dalam suatu masalah besar di dalam masyarakat membutuhkan nilai-nilai sosial. Artinya, dibutuhkan suatu kerjasama seluruh kelompok sosial dalam menyelesaikan masalah tersebut.

B.     RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksud dengan covid 19

C.    TUJUAN.
Siswa dapat memahami Covid 19

D.    KEGUNAAN
Sebagai bahan pertimbangan untuk memahami Covid 19



BAB II
ISI

A.    Pengertian
 Virus corona berawal ditemukan di wilayah Wuhan, China yang menjadi problemalitas besar sehingga mengganggu aspek kehidupan sosial masyarakat di seluruh Indonesia. Hal ini menghambat proses seluruh bidang seperti ekonomi, pendidikan, dan pelayanan publik. Covid-19 mampu menggoyahkan kepanikan dalam masyarakat Indonesia.
Kekhawatiran masyarakat terus menyelimuti dengan perasaan tidak tahu sampai kapan virus ini terus menyebar di Indonesia. Sampai saat ini saja, virus corona terus menyebar secara cepat dengan jumlah pasien positif corona yang semakin bertambah setiap harinya. Hal ini melihat pemerintah pun bum menekan angka penyebaran virus.

Virus SARS-CoV-2 diduga menyebar di antara orang-orang terutama melalui percikan pernapasan (droplet) yang dihasilkan selama batuk. Percikan ini juga dapat dihasilkan dari bersin dan pernapasan normal. Selain itu, virus dapat menyebar akibat menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah seseorang.[7] Penyakit COVID-19 paling menular saat orang yang menderitanya memiliki gejala, meskipun penyebaran mungkin saja terjadi sebelum gejala muncul.[9] Periode waktu antara paparan virus dan munculnya gejala biasanya sekitar lima hari, tetapi dapat berkisar dari dua hingga empat belas hari.[8][10] Gejala umum di antaranya demam, batuk, dan sesak napas.[8][10] Komplikasi dapat berupa pneumonia dan sindrom gangguan pernapasan akut. Tidak ada vaksin atau pengobatan antivirus khusus untuk penyakit ini. Pengobatan primer yang diberikan berupa terapi simtomatik dan suportif. Langkah-langkah pencegahan yang direkomendasikan di antaranya mencuci tangan, menutup mulut saat batuk, menjaga jarak dari orang lain, serta pemantauan dan isolasi diri untuk orang yang mencurigai bahwa mereka terinfeksi



B.     Pandemi COVID-19

Kelelawar, ular, dan berbagai hewan eksotis lain hingga kini masih dianggap sebagai vektor virus Corona atau COVID-19. Terlepas dari benar-tidaknya informasi tersebut, COVID-19 membuktikan diri mampu menular antarmanusia. Penularan sangat cepat hingga Organisasi Kesehatan Dunia WHO menetapkan pandemi virus Corona atau COVID-19 pada (11/3/2020).

Pandemi atau epidemi global mengindikasikan infeksi COVID-19 yang sangat cepat hingga hampir tak ada negara atau wilayah di dunia yang absen dari virus Corona. Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu singkat hingga butuh penanganan secepatnya. Sayangnya, hingga kini belum ada obat spesifik untuk menangani kasus infeksi virus Corona atau COVID-19.

WHO menyatakan saat ini Eropa telah menjadi pusat pandemi virus Corona secara global. Eropa memiliki lebih banyak kasus dan kematian akibat COVID-19 dibanding China. Jumlah total kasus virus Corona, menurut WHO, kini lebih dari 136 ribu di sedikitnya 123 negara dan wilayah. Dari jumlah tersebut, nyaris 81 ribu kasus ada di wilayah China daratan. Italia, yang merupakan negara Eropa yang terdampak virus Corona terparah, kini tercatat memiliki lebih dari 15 ribu kasus.

 

C.    Gejala COVID-19

Ciri-ciri virus Corona pada gejala awal mirip flu sehingga kerap diremehkan pasien. Namun, berbeda dengan flu biasa, infeksi virus Corona atau COVID-19 berjalan cepat, apalagi pada pasien dengan masalah kesehatan sebelumnya.

Gejala ringan kasus infeksi virus Corona atau COVID-19:

1. Batuk

2. Letih

3. Sesak napas dan ngilu di seluruh tubuh

4. Secara umum merasa tidak enak badan

Gejala berat kasus infeksi virus Corona atau COVID-19:

1. Kesulitan bernapas

2. Infeksi pneumonia

3. Sakit di bagian perut

4. Nafsu makan turun

Ciri-ciri virus Corona atau COVID-19 dan gejalanya kebanyakan muncul 2-10 hari setelah kontak dengan virus. Tapi pada beberapa kasus, ciri-ciri awal Coronavirus dan gejalanya baru muncul sekitar 24 hari. Untuk membedakan ciri-ciri awal Corona dan flu biasa, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Dalam 14 hari sempat bepergian ke negara yang dianggap sumber virus Corona

2. Sempat kontak dengan pasien yang mengalami infeksi Corona

Kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 yang masih mewabah bisa dicegah dengan cara yang sederhana. Berikut empat cara pencegahan virus Corona atau COVID-19:

D.    Pencegahan COVID-19

Kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 yang masih mewabah bisa dicegah dengan cara yang sederhana. Berikut empat cara pencegahan virus Corona atau COVID-19,

1. Cuci tangan

Saat cuci tangan dengan sabun dan air minimal dilakukan selama 20 detik. Jika tak ada air dan sabun bisa dengan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60 persen. Cuci tangan harus dilakukan sebelum dan setelah beraktivitas.

2. Jangan menyentuh tempat umum

Ketika berada di fasilitas umum, sebaiknya jangan menyentuh tombol lift, pegangan pintu, pegangan tangga atau eskalator. Jika harus menyentuh, sebaiknya gunakan tisu atau lengan baju dan segera cuci tangan setelahnya.

3. Hindari keramaian

Kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 mudah menyerang saat di tempat ramai. Karena itu, usahakan tidak berada di keramaian apalagi dalam ruangan berventilasi buruk. Bila terpaksa berada di keramaian, jangan sembarangan menyentuh wajah, hidung, dan mata, apalagi bila belum cuci tangan.

4. Rajin membersihkan rumah

Bersih-bersih rumah menggunakan cairan disinfektan menjadi upaya lain mencegah kasus infeksi virus Corona atau COVID-19. Setelah cara-cara pencegahan ini dilakukan, jangan lupa gunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

E.     Dampak COvid

 indopos.co.id – Ekonomi sosial dan politik Indonesia berpotensi mengalami kerugian. Hal itu tidak lepas dari dampak yang ditimbulkan Virus Corona (Covid-19).

Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel mengecam keras tindakan ‘aji mumpung’ pelaku usaha, distributor, pedagang dan penimbun alat medis pelindung diri dan sembako untuk kepentingan sendiri.

Politikus Partai Nasdem itu berpendapat, tindakan ‘aji mumpung’ yang mereka lakukan tidak saja merugikan dan meresahkan masyarakat, tetapi juga mengacaukan produksi dan pasokan serta instabilitas nasional.

“Pemerintah harus menindak para pelaku secara tegas dan cepat, sebelum kepanikan masyarakat semakin meningkat. Kondisi kedaruratan ini jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan menimbulkan potensi kerugian ekonomi, sosial dan politik,’’ ujarnya kepada INDOPOS di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (10/3/2020).

F.      Tak hanya itu. Gobel juga meminta masyarakat tidak panik dan menahan diri untuk melakukan aksi borong berbagai komoditas strategis karena ketakutan. Masyarakat juga diharapkan mengikuti perkembangan secara seksama dari sumber informasi resmi dan kredibel soal perkembangan dampak Virus Corona, ketersedian stok bahan pokok dan rumah sakit rujukan yang bisa didatangi jika ada indikasi awal gejala suspect Virus Corona.

 Langkah Konkret

Sementara itu, Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulawesi Tengah, Achrul Udaya mengajak semua pihak di daerah setempat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah konkrit untuk menghadapi dampak Virus Corona yang kini telah melanda berbagai negara, termasuk Indonesia.

“Dampak Virus Corona benar-benar sangat memukul semua sektor, dan yang paling merasakan adalah sektor periwisata, sebab selama ini sektor ini menyumbang devisa terbesar di dalam negeri,” katanya di Palu, Selasa (10/3/2020).

Menurut dia, Virus Corona kini menjadi momok yang menakutkan masyarakat, termasuk di Sulteng, karena dalam beberapa waktu terakhir ini serangan virus ini telah merengut ribuan jiwa di beberapa belahan dunia.

“Ini masalah yang harus diseriusi dan mendapat perhatian besar oleh pemerintah, termasuk pemerintah daerah Sulteng untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah konkrit di lapangan,” kata Achrul.

Menurut dia, akibat Virus Corona yang kini telah menjadi perhatian dunia, kunjungan wisatawan ke berbagai objek wisata di seluruh Tanah Air menurun drastis.

“Entah berapa kerugian negara dari perolehan devisa untuk sektor pariwisata. Kerugiannya cukup besar dan dipastikan penerimaan devisa dari sektor pariwisata tahun 2020 akan turun jauh dari sebelumnya,” ujarnya.

Udaya mengatakan Provinsi Sulteng ikut merasakan dampak virus corona, terutama kalangan dunia usaha yang selama ini bergerak di sektor pariwisata umumnya mengeluh akibat dampak merebaknya isu corona tersebut.

Di satu sisi, kata Udaya, mereka harus membayar pajak, di sisi lain pemasukan usaha mereka menurun akibat kurangnya wisatawan yang berkunjung, apalagi di Sulteng selama ini paling banyak wisatawan yang berkunjung berasal dari negara Tiongkok.

Stimulus Fiskal

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengerahkan beberapa stimulus fiskal baru dalam rangka menopang perekonomian Indonesia yang sedang tertekan akibat berbagai gejolak global termasuk wabah Virus Corona atau COVID-19.

“Untuk kebijakan fiskal kita lakukan seluruh pilihan policy yang pernah kita lakukan seperti 2008-2009. Semua pilihan dibuka meski sumbernya beda tapi dampaknya ke sektor keuangan mirip,” katanya di Kantor DJP, Jakarta, Selasa (10/3/2020).

Sri Mulyani mengatakan pemerintah berencana menunda pemungutan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 yang saat ini pembahasan dan persiapanya telah mencapai 95 persen.

“Kita sudah siapkan mekanisme terkait kita berikan berapa bulan dan scopenya berapa saja atau sektor yang ditarget apa saja jadi kita sudah kalkulasi sehingga dari sisi pembahasan teknis di Kemenkeu 95 persen sudah selesai,” katanya.

Tak hanya PPh Pasal 21, Sri Mulyani mengatakan pemerintah juga menyiapkan stimulus fiskal melalui PPh Pasal 25 agar dapat memberi stimulus bagi pengusaha untuk terus menjalankan proses produksi.

“Pasal 25 untuk korporasi juga kita consider yang mekanismenya sudah kita siapkan hanya persoalannya untuk berapa lama dan sektor apa saja yang belum,” katanya.

Berikutnya, pemerintah turut mengkaji pemberian stimulus fiskal melalui PPh Pasal 22 mengenai pajak kegiatan impor barang konsumsi agar industri manufaktur yang membutuhkan impor barang modal dapat segera dilakukan.

“Pasal 22 bea masuk pajak impor juga disiapkan berhubungan dengan arus barang supaya industri manufaktur yang butuhkan impor barang modal untuk segera,” katanya.

Ia berharap dengan adanya rencana stimulus fiskal lewat PPh Pasal 22 maka Kementerian Perindustrian dan Pemerintah Daerah dapat turut mendorong industri untuk mencari subtitusi impor.

“Kita harap industri dalam energi bisa substitusi. Kita berharap Kemenperin dan Pemda mendorong industri-industri ini untuk cari substitusi impor,” ujarnya.

Selain itu, Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan mempercepat pengembalian restitusi pajak dan meningkatkan batasannya dari Rp1 miliar menjadi Rp5 miliar untuk mendorong belanja masyarakat.

“Restitusi dipercepat dalam rangka cash flow. Kalau masyarakat tidak bergerak maka penerimaan jadi lebih rendah dan cash flow sangat penting,” ujarnya. (aen/nas)



G.    Upaya Yang Dilakukan Diantaranya

1.      Tidak keluar rumah, bekerja dan belajar dari rumah

2.      Menjaga jarak agar rantai penularan terputus

3.      Melakukan penyemprotan disinfektan agar virus mati

4.      Berjemur pada pagi hari











BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Penyakit Coronavirus 2019 ( COVID-19 ) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (SARS-CoV-2). [7] Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan , ibu kota provinsi Hubei China, dan sejak itu menyebar secara global, mengakibatkan pandemi koronavirus 2019-20 yang sedang berlangsung. [8] [9] Gejala umum termasuk demam , batuk , dan sesak napas .  Gejala lain mungkin termasuk nyeri otot , produksi dahak , diare , sakit tenggorokan , kehilangan bau , dan sakit perut. [4] [11] [12] Sementara sebagian besar kasus menghasilkan gejala ringan, beberapa berkembang menjadi pneumonia virus dan kegagalan multi-organ . [8] [13] Pada 28 Maret 2020, tingkat kematian secara keseluruhan per jumlah kasus yang terdiagnosis adalah 4,7 persen; mulai dari 0,2 persen hingga 15 persen menurut kelompok umur dan masalah kesehatan lainnya . [14] Sebagai perbandingan, tingkat kematian pandemi flu 1918 adalah sekitar 3% hingga 5%


B.     Saran
Diharapkan siswa dapat memahami tentang covid 19 dan cara pencegahan dan penangannya










DAFTAR PUSTAKA


Kemenkes RI. 2020. Panduan Penanganan Covid 19. Jakarta : EGC








Share:

0 comments:

Definition List

Unordered List