MAKALAH
KEPERAWATAN AJAL
“Asuhan
Keperawatan pada Pasien Menjelang
Ajal"
"Ca.
Mamae”
A.
PENGERTIAN
Ca. Mamae merupakan penyakit keganasan yang
paling banyak menyerang wanita., disebabkan karena terjadinya pembelahan. Sel-sel tubuh secara tidak
teratur sehingga pertumbuhan sel tidak dapat dikendalikan dan akan tumbuh
menjadi benjolan tumor (kanker).
B.
ETIOLOGI
Sebab
keganasan pada mamae masih belum jelas, tetapi ada beberapa faktor yang
berkaitan erat dengan munculnya keganasan payudara yaitu: virus, faktor
lingkungan , faktor hormonal dan familiar;
1.
Wanita resiko tinggi dari pada
pria
2.
Usia: resiko tertinggi pada
usia diatas 30 tahun
3.
Riwayat keluarga: ada riwayat
keluarga Ca Mammae pada ibu/saudara perempuan
4.
Riwayat meanstrual:
a.
Early menarche (sebelum 12
thun)
b.
Late menopouse (setelah 50 th)
5.
Menikah tapi
tidak melahirkan anak
6.
Reproduksi: melahirkan anak
pertama diatas 35 tahun.
7.
Tidak menyusui
8.
Menggunakan obat kontrasepsi
oral yang lama, penggunaan therapy estrogen
9.
Mengalami trauma berulang kali
pada payudara
10. Terapi
radiasi; terpapar dari lingkungan yang terpapar karsinogen
11. Obesitas
12. Life
style: diet tinggi lemak, mengkomsumsi alcohol (minum 2x sehari), merokok.
C.
MANIFESTASI
KLINIK
Tanda carsinoma Kanker payudara kini
mempunyai ciri fisik yang khas, mirip pada tumor jinak, massa lunak, batas
tegas, mobile, bentuk bulat dan elips,
Gejala carsinoma Kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari puting
susu, puting eritema, mengeras, asimetik, inversi, gejala lain nyeri tulang,
berat badan turun dapat sebagai petunjuk adanya metastase. (Price dan Sylvia,
2006 )
D.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.
Laboratorium meliputi
a.
Morfologi sel darah
b.
Laju endap darah
c.
Tes faal hati
d.
Tes tumor marker (carsino
Embrionyk Antigen/CEA) dalam serum atau
plasma
2.
Pemeriksaan sitologik
Pemeriksaan ini memegang peranan
penting pada penilaian cairan yang keluar spontan dari putting payudar, cairan
kista atau cairan yang keluar dari ekskoriasi Massa tumor mendesak ke jar luar
Perfusi jaringan terganggu ulkus Mammae asimetrik Gangguan citra tubuh
Defisiensi pengetahuan ansietas Ketidakefektifan pola nafas Ekspansi paru
menurun Infiltrasi pleura erietale Kerusakan integritas kulit/ jaringan
3.
Mammagrafi Pengujian
mammae dengan menggunakan sinar untuk mendeteksi secara dini. Memperlihatkan
struktur internal mammae untuk mendeteksi kanker yang tidak teraba atau tumor
yang terjadi pada tahap awal. Mammografi pada masa menopause kurang bermanfaat
karean gambaran kanker diantara jaringan kelenjar kurang tampak.
4.
Ultrasonografi Biasanya
digunakan untuk mndeteksi luka-luka pada daerah padat pada mammae
ultrasonography berguna untuk membedakan tumor sulit dengan kista.
kadang-kadang tampak kista sebesar sampai 2 cm.
5.
Thermography Mengukur dan
mencatat emisi panas yang berasal; dari mammae atau mengidentifikasi
pertumbuhan cepat tumor sebagai titik panas karena peningkatan suplay darah dan penyesuaian suhu
kulit yang lebih tinggi.
6.
Xerodiography Memberikan
dan memasukkan kontras yang lebih tajam antara
pembuluh-pembuluh darah dan jaringan yang padat. Menyatakan peningkatan sirkulasi sekitar sisi tumor.
7.
Biopsi Untuk menentukan
secara menyakinkan apakah tumor jinak atau ganas, dengan cara pengambilan
massa. Memberikan diagnosa definitif terhadap massa dan berguna klasifikasi
histogi, pentahapan dan seleksi terapi.
8.
CT. Scan Dipergunakan
untuk diagnosis metastasis carsinoma payudara pada organ lain
9.
Pemeriksaan hematologi
Yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel tumor pada peredaran darah
dengan sendimental dan sentrifugis darah.
E.
Penatalaksanaan Medis
Pembedahan
A.
Mastectomy radikal yang
dimodifikasi Pengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila sampai otot pectoralis mayor. Lapisan otot pectoralis
mayor tidak diangkat namun otot pectoralis minor bisa jadi diangkat atau tidak
diangkat.
B.
Mastectomy total Semua
jaringan payudara termasuk puting dan areola dan lapisan otot pectoralis mayor
diangkat. Nodus axila tidak disayat dan lapisan otot dinding dada tidak
diangkat.
C.
Lumpectomy/tumor
Pengangkatan tumor dimana lapisan mayor dri payudara tidak turut diangkat.
Exsisi dilakukan dengan sedikitnya 3 cm jaringan payudara normal yang berada di sekitar tumor
tersebut.
D.
Wide excision/mastektomy
parsial. Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal.
E.
Pengangkatan dan payudara
dengan kulit yang ada dan lapisan otot
pectoralis mayor.
F.
Biasanya merupakan
kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang
pula merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping: kerusakan kulit di
sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus atau otot pectoralis, radang tenggorokan.
G.
Chemotherapy Pemberian
obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran darah. Efek samping:
lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan membuat, mudah terserang
penyakit
F.
PATOFISIOLOGI PENYAKIT
F.Proses
terjadinya kanker karena terjadi perubahan struktur sel, dengan ciri :
proliferasi yang berlebihan dan tak berguna, yang tak mengikuti pengaruh jaringan
sekitarnya. Proliferasi abnormal sel kanker akan menggangu fungsi jaringan
normal dengan menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar
ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut telah terjadi perubahan secara
biokimiawi terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu Patofisiologi
Faktor predisposisi dan risiko tinggi hiperplasi pada sel mamae →
mendesak jaringan sekitarnya → menekan jaringan pada mamae → peningkatan
konsistensi pada mamae → mamae membengkak → ukuran mamae abnormal → mamae
asimetik (membesar sebelah) → timbul diagnosa gangguan citra tubuh → timbul
diagnosa keperawatan defisis pengetahuan ansietas terjadinya infeksi
diakibatkan oleh mamae yang mendesak pembuluh darah → aliran darah terhambat → menyebabkan
hipoksia → necrosis jaringan → bakteri patogen menyebar → menyebabkan risiko
infeksi → timbul diagnosa keperawatan risiko infeksi → perubahan proses
keluarga b.d gangguan kehidupan keluarga, takut akan hasil (kematian) dengan
lingkungan yang penuh dengan stres.
G.
Diagnosa
Diagnosa
1
Gangguan
citra tubuh (gangguan citra tubuh b.d body image)
1. Berikan kesempatan pada klien pada keluarga untuk
mengungkapkan perasaan atau diskusi.
2. Berikan dorongan penggunaan strategi koping yang
positif.
3. Berikan dorongan pada klien untuk mengekspresikan
sikap diri yang positif.
4. Tingkatan harapan dengan perawatan penuh perhatian.
Diagnosa 2
Ansietas (ketakutan individu atau
keluarga b.d diperkirakan dengan situasi yang tidak dikenal, sifat dan kondisi
yang tidak dapat diperkirakan takut akan kematian)
1. Bantu klien untuk mengurangi ansietasnya.
2. Kaji tingkat ansietas klien.
3. Dorong keluarga dan teman untuk mengungkapkan
ansietasnya.
4. Berikan klien dan keluarga kesempatan penguatan
koping yang positif.
Diagnosa 3
Risiko tinggi (perubahan proses keluarga b/d gangguan kehidupan keluarga,
takut akan hasil kematian) dengan lingkungan penuh dengan stres.
1. Bantu keluarga klien atau orang terdekat
mengungkapkan ekspresi perasaan ketakutan dan kekhawatiran tentang Penyakitnya.
2. Jelaskan koping yang baik.
3. Jelaskan tindakan keperawatan dengan kemajuan
operasi dan berikan informasi yang spesifik.
4. Anjurkan untuk sering berpartisipasi dalam tindakan
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Amin Huda
Nurarif, Hardhi Kusuma, 201 Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan
NANDA NIC-NOC.
0 comments:
Post a Comment