Materi dan Informasi silahkan kutip jika materi dari blog ini bermanfaat bagi anda dan jangan lupa sertakan sumbernya

WAKTU

14 June, 2020

“Asuhan Keperawatan pada Pasien Menjelang Ajal" "Ca. Mamae”

MAKALAH
KEPERAWATAN AJAL

 “Asuhan Keperawatan pada Pasien Menjelang Ajal"
"Ca. Mamae


A.    PENGERTIAN
Ca. Mamae merupakan penyakit keganasan yang paling banyak menyerang wanita., disebabkan karena terjadinya pembelahan. Sel-sel tubuh secara tidak teratur sehingga pertumbuhan sel tidak dapat dikendalikan dan akan tumbuh menjadi benjolan tumor (kanker).
B.     ETIOLOGI
Sebab keganasan pada mamae masih belum jelas, tetapi ada beberapa faktor yang berkaitan erat dengan munculnya keganasan payudara yaitu: virus, faktor lingkungan , faktor hormonal dan familiar;
1.      Wanita resiko tinggi dari pada pria
2.      Usia: resiko tertinggi pada usia diatas 30 tahun
3.      Riwayat keluarga: ada riwayat keluarga Ca Mammae pada ibu/saudara perempuan
4.      Riwayat meanstrual:
a.       Early menarche (sebelum 12 thun)
b.      Late menopouse (setelah 50 th)
5.      Menikah tapi tidak melahirkan anak
6.      Reproduksi: melahirkan anak pertama diatas 35 tahun.
7.      Tidak menyusui
8.      Menggunakan obat kontrasepsi oral yang lama, penggunaan therapy estrogen
9.      Mengalami trauma berulang kali pada payudara
10.  Terapi radiasi; terpapar dari lingkungan yang terpapar karsinogen
11.  Obesitas
12.  Life style: diet tinggi lemak, mengkomsumsi alcohol (minum 2x sehari), merokok.

C.    MANIFESTASI KLINIK
Tanda carsinoma Kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang khas, mirip pada tumor jinak, massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk  bulat dan elips, Gejala carsinoma Kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari puting susu, puting eritema, mengeras, asimetik, inversi, gejala lain nyeri tulang, berat badan turun dapat sebagai petunjuk adanya metastase. (Price dan Sylvia, 2006 )



D.    PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.      Laboratorium meliputi
a.       Morfologi sel darah 
b.      Laju endap darah
c.       Tes faal hati
d.      Tes tumor marker (carsino Embrionyk Antigen/CEA) dalam serum atau  plasma
2.      Pemeriksaan sitologik
Pemeriksaan ini memegang peranan penting pada penilaian cairan yang keluar spontan dari putting payudar, cairan kista atau cairan yang keluar dari ekskoriasi Massa tumor mendesak ke jar luar Perfusi jaringan terganggu ulkus Mammae asimetrik Gangguan citra tubuh Defisiensi pengetahuan ansietas Ketidakefektifan pola nafas Ekspansi paru menurun Infiltrasi pleura erietale Kerusakan integritas kulit/ jaringan
3.      Mammagrafi Pengujian mammae dengan menggunakan sinar untuk mendeteksi secara dini. Memperlihatkan struktur internal mammae untuk mendeteksi kanker yang tidak teraba atau tumor yang terjadi pada tahap awal. Mammografi pada masa menopause kurang bermanfaat karean gambaran kanker diantara jaringan kelenjar kurang tampak.
4.      Ultrasonografi Biasanya digunakan untuk mndeteksi luka-luka pada daerah padat pada mammae ultrasonography berguna untuk membedakan tumor sulit dengan kista. kadang-kadang tampak kista sebesar sampai 2 cm.
5.      Thermography Mengukur dan mencatat emisi panas yang berasal; dari mammae atau mengidentifikasi pertumbuhan cepat tumor sebagai titik panas karena  peningkatan suplay darah dan penyesuaian suhu kulit yang lebih tinggi.
6.      Xerodiography Memberikan dan memasukkan kontras yang lebih tajam antara  pembuluh-pembuluh darah dan jaringan yang padat. Menyatakan  peningkatan sirkulasi sekitar sisi tumor.
7.      Biopsi Untuk menentukan secara menyakinkan apakah tumor jinak atau ganas, dengan cara pengambilan massa. Memberikan diagnosa definitif terhadap massa dan berguna klasifikasi histogi, pentahapan dan seleksi terapi.
8.      CT. Scan Dipergunakan untuk diagnosis metastasis carsinoma payudara pada organ lain
9.      Pemeriksaan hematologi Yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel tumor pada peredaran darah dengan sendimental dan sentrifugis darah.
E.     Penatalaksanaan Medis
Pembedahan
A.    Mastectomy radikal yang dimodifikasi Pengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila sampai otot  pectoralis mayor. Lapisan otot pectoralis mayor tidak diangkat namun otot pectoralis minor bisa jadi diangkat atau tidak diangkat. 
B.     Mastectomy total Semua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan lapisan otot pectoralis mayor diangkat. Nodus axila tidak disayat dan lapisan otot dinding dada tidak diangkat.
C.     Lumpectomy/tumor Pengangkatan tumor dimana lapisan mayor dri payudara tidak turut diangkat. Exsisi dilakukan dengan sedikitnya 3 cm jaringan  payudara normal yang berada di sekitar tumor tersebut.
D.    Wide excision/mastektomy parsial. Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal.
E.     Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot  pectoralis mayor.
F.      Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang  pula merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping: kerusakan kulit di sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus atau otot  pectoralis, radang tenggorokan.
G.    Chemotherapy Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran darah. Efek samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan membuat, mudah terserang penyakit

F.     PATOFISIOLOGI PENYAKIT
F.Proses terjadinya kanker karena terjadi perubahan struktur sel, dengan ciri : proliferasi yang berlebihan dan tak berguna, yang tak mengikuti pengaruh jaringan sekitarnya. Proliferasi abnormal sel kanker akan menggangu fungsi jaringan normal dengan menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut telah terjadi perubahan secara biokimiawi terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu Patofisiologi
Faktor predisposisi dan risiko tinggi hiperplasi pada sel mamae → mendesak jaringan sekitarnya → menekan jaringan pada mamae → peningkatan konsistensi pada mamae → mamae membengkak → ukuran mamae abnormal → mamae asimetik (membesar sebelah) → timbul diagnosa gangguan citra tubuh → timbul diagnosa keperawatan defisis pengetahuan ansietas terjadinya infeksi diakibatkan oleh mamae yang mendesak pembuluh darah → aliran darah terhambat → menyebabkan hipoksia → necrosis jaringan → bakteri patogen menyebar → menyebabkan risiko infeksi → timbul diagnosa keperawatan risiko infeksi → perubahan proses keluarga b.d gangguan kehidupan keluarga, takut akan hasil (kematian) dengan lingkungan yang penuh dengan stres.

G.    Diagnosa
Diagnosa 1
Gangguan citra tubuh (gangguan citra tubuh b.d body image)
1.      Berikan kesempatan pada klien pada keluarga untuk mengungkapkan perasaan atau diskusi.
2.      Berikan dorongan penggunaan strategi koping yang positif.
3.      Berikan dorongan pada klien untuk mengekspresikan sikap diri yang positif.
4.      Tingkatan harapan dengan perawatan penuh perhatian.
Diagnosa 2
Ansietas  (ketakutan individu atau keluarga b.d diperkirakan dengan situasi yang tidak dikenal, sifat dan kondisi yang tidak dapat diperkirakan takut akan kematian)
1.      Bantu klien untuk mengurangi ansietasnya.
2.      Kaji tingkat ansietas klien.
3.      Dorong keluarga dan teman untuk mengungkapkan ansietasnya.
4.      Berikan klien dan keluarga kesempatan penguatan koping yang positif.
Diagnosa 3
Risiko tinggi (perubahan proses keluarga b/d gangguan kehidupan keluarga, takut akan hasil kematian) dengan lingkungan penuh dengan stres.
1.      Bantu keluarga klien atau orang terdekat mengungkapkan ekspresi perasaan ketakutan dan kekhawatiran tentang Penyakitnya.
2.      Jelaskan koping yang baik.
3.      Jelaskan tindakan keperawatan dengan kemajuan operasi dan berikan informasi yang spesifik.
4.      Anjurkan untuk sering berpartisipasi dalam tindakan keperawatan.




DAFTAR PUSTAKA

Amin Huda Nurarif, Hardhi Kusuma, 201 Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC.


Share:

0 comments:

Definition List

Unordered List