Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang pantas saya ucapkan
kepada Allah SWT yang karena bimbingan-Nya maka saya dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Makalah COVID 19”
Saya ucapkan terima kasih kepada
pihak terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai tantangan
dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh
karena itu, saya berharap pembaca memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Semoga
makalah ini dapat memberikan sumbangsih positif bagi kita.
Pringsewu, April 2020
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL SAMPUL............................................................................................. i
HALAMAN MOTTO.............................................................................................................. ii
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................................. iii
HALAMAN KATA PENGANTAR....................................................................................... iv
DAFTAR ISI........................................................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH.................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................... 1
C. TUJUAN............................................................................................................................. 1
D. KEGUNAAN..................................................................................................................... 1
BAB II. ISI
BAB III. PENUTUP.
A. KESIMPULAN.................................................................................................................. 10
B. SARAN............................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Tercatat di
seluruh dunia saat ini sekitar kurang lenih 340 ribu kasus positif Covid-19 dan
kurang lebih 14 ribu kasus meninggal akibat virus ini yang bersumber dari
Worldmeters. Data ini terus meningkat dan telah memakan 192 negata di dunia
termasuk Indonesia.
Wabah virus ini
harus terus diatasi dan diberhentikan penyebarannya, melihat situasi Indonesia
bila terus melonjak angka penyebaran virus akan mengancam dalam berbagai
sektor. Sektor ekonomi contohnya akan mengalami krisis seperti masalah
penurunan daya beli masyarakat.
Penanganan dan
pencegahan terus dilakukan oleh pemerintah berupa himbauan, kebijakan, dan
langkah-langkah progesif dalam melawan virus corona. Tidak lupa partisipasi
masyarakat pun turut aktif dalam melawan virus tersebut.
Sesuai dengan teori modal sosial bahwa dalam
suatu masalah besar di dalam masyarakat membutuhkan nilai-nilai sosial.
Artinya, dibutuhkan suatu kerjasama seluruh kelompok sosial dalam menyelesaikan
masalah tersebut.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Apa yang dimaksud dengan covid 19
C.
TUJUAN.
Siswa dapat memahami Covid 19
D.
KEGUNAAN
Sebagai bahan pertimbangan untuk memahami Covid 19
BAB
II
ISI
A.
Pengertian
Virus corona berawal
ditemukan di wilayah Wuhan, China yang menjadi problemalitas besar sehingga
mengganggu aspek kehidupan sosial masyarakat di seluruh Indonesia. Hal ini
menghambat proses seluruh bidang seperti ekonomi, pendidikan, dan pelayanan
publik. Covid-19 mampu menggoyahkan kepanikan dalam masyarakat Indonesia.
Kekhawatiran
masyarakat terus menyelimuti dengan perasaan tidak tahu sampai kapan virus ini
terus menyebar di Indonesia. Sampai saat ini saja, virus corona terus menyebar
secara cepat dengan jumlah pasien positif corona yang semakin bertambah setiap
harinya. Hal ini melihat pemerintah pun bum menekan angka penyebaran virus.
Virus SARS-CoV-2 diduga menyebar di antara
orang-orang terutama melalui percikan pernapasan (droplet) yang dihasilkan
selama batuk. Percikan ini juga dapat dihasilkan dari bersin dan pernapasan
normal. Selain itu, virus dapat menyebar akibat menyentuh permukaan benda yang
terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah seseorang.[7] Penyakit COVID-19
paling menular saat orang yang menderitanya memiliki gejala, meskipun
penyebaran mungkin saja terjadi sebelum gejala muncul.[9] Periode waktu antara
paparan virus dan munculnya gejala biasanya sekitar lima hari, tetapi dapat berkisar
dari dua hingga empat belas hari.[8][10] Gejala umum di antaranya demam, batuk,
dan sesak napas.[8][10] Komplikasi dapat berupa pneumonia dan sindrom gangguan
pernapasan akut. Tidak ada vaksin atau pengobatan antivirus khusus untuk
penyakit ini. Pengobatan primer yang diberikan berupa terapi simtomatik dan
suportif. Langkah-langkah pencegahan yang direkomendasikan di antaranya mencuci
tangan, menutup mulut saat batuk, menjaga jarak dari orang lain, serta
pemantauan dan isolasi diri untuk orang yang mencurigai bahwa mereka terinfeksi
B. Pandemi COVID-19
Kelelawar, ular, dan berbagai hewan eksotis lain
hingga kini masih dianggap sebagai vektor virus Corona atau COVID-19. Terlepas
dari benar-tidaknya informasi tersebut, COVID-19 membuktikan diri mampu menular
antarmanusia. Penularan sangat cepat hingga Organisasi Kesehatan Dunia WHO
menetapkan pandemi virus Corona atau COVID-19 pada (11/3/2020).
Pandemi atau epidemi global mengindikasikan infeksi
COVID-19 yang sangat cepat hingga hampir tak ada negara atau wilayah di dunia
yang absen dari virus Corona. Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu
singkat hingga butuh penanganan secepatnya. Sayangnya, hingga kini belum ada
obat spesifik untuk menangani kasus infeksi virus Corona atau COVID-19.
WHO menyatakan saat ini Eropa telah menjadi pusat
pandemi virus Corona secara global. Eropa memiliki lebih banyak kasus dan
kematian akibat COVID-19 dibanding
China. Jumlah total kasus virus Corona, menurut WHO, kini lebih dari 136 ribu
di sedikitnya 123 negara dan wilayah. Dari jumlah tersebut, nyaris 81 ribu
kasus ada di wilayah China daratan. Italia, yang merupakan negara Eropa yang
terdampak virus Corona terparah, kini tercatat memiliki lebih dari 15 ribu
kasus.
C. Gejala COVID-19
Ciri-ciri virus Corona pada gejala awal mirip flu
sehingga kerap diremehkan pasien. Namun, berbeda dengan flu biasa, infeksi
virus Corona atau COVID-19 berjalan cepat, apalagi pada pasien dengan masalah
kesehatan sebelumnya.
Gejala ringan kasus infeksi virus Corona atau
COVID-19:
1. Batuk
2. Letih
3. Sesak napas dan ngilu di seluruh tubuh
4. Secara umum merasa tidak enak badan
Gejala berat kasus infeksi virus Corona atau
COVID-19:
1. Kesulitan bernapas
2. Infeksi pneumonia
3. Sakit di bagian perut
4. Nafsu makan turun
Ciri-ciri virus Corona atau COVID-19 dan gejalanya kebanyakan muncul 2-10 hari setelah
kontak dengan virus. Tapi pada beberapa kasus, ciri-ciri awal Coronavirus dan
gejalanya baru muncul sekitar 24 hari. Untuk membedakan ciri-ciri awal Corona
dan flu biasa, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Dalam 14 hari sempat bepergian ke negara yang
dianggap sumber virus Corona
2. Sempat kontak dengan pasien yang mengalami
infeksi Corona
Kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 yang masih mewabah
bisa dicegah dengan cara yang sederhana. Berikut empat cara pencegahan virus
Corona atau COVID-19:
D. Pencegahan COVID-19
Kasus infeksi virus
Corona atau COVID-19 yang masih mewabah bisa dicegah dengan cara yang
sederhana. Berikut empat cara pencegahan virus Corona atau COVID-19,
1. Cuci tangan
Saat cuci tangan dengan sabun dan air minimal dilakukan
selama 20 detik. Jika tak ada air dan sabun bisa dengan hand sanitizer dengan
kandungan alkohol minimal 60 persen. Cuci tangan harus dilakukan sebelum dan
setelah beraktivitas.
2. Jangan menyentuh
tempat umum
Ketika berada di fasilitas umum, sebaiknya jangan menyentuh
tombol lift, pegangan pintu, pegangan tangga atau eskalator. Jika harus
menyentuh, sebaiknya gunakan tisu atau lengan baju dan segera cuci tangan
setelahnya.
3. Hindari keramaian
Kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 mudah menyerang
saat di tempat ramai. Karena itu, usahakan tidak berada di keramaian apalagi
dalam ruangan berventilasi buruk. Bila terpaksa berada di keramaian, jangan
sembarangan menyentuh wajah, hidung, dan mata, apalagi bila belum cuci tangan.
4. Rajin membersihkan
rumah
Bersih-bersih rumah menggunakan cairan disinfektan menjadi
upaya lain mencegah kasus infeksi virus
Corona atau COVID-19. Setelah
cara-cara pencegahan ini dilakukan, jangan lupa gunakan masker saat
beraktivitas di luar rumah.
E. Dampak COvid
indopos.co.id
– Ekonomi sosial dan politik Indonesia berpotensi mengalami kerugian. Hal itu
tidak lepas dari dampak yang ditimbulkan Virus Corona (Covid-19).
Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel mengecam
keras tindakan ‘aji mumpung’ pelaku usaha, distributor, pedagang dan penimbun
alat medis pelindung diri dan sembako untuk kepentingan sendiri.
Politikus Partai Nasdem itu berpendapat,
tindakan ‘aji mumpung’ yang mereka lakukan tidak saja merugikan dan meresahkan
masyarakat, tetapi juga mengacaukan produksi dan pasokan serta instabilitas
nasional.
“Pemerintah harus menindak para pelaku secara
tegas dan cepat, sebelum kepanikan masyarakat semakin meningkat. Kondisi
kedaruratan ini jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan menimbulkan potensi
kerugian ekonomi, sosial dan politik,’’ ujarnya kepada INDOPOS di Kompleks
Parlemen, Senayan, Selasa (10/3/2020).
F.
Tak hanya itu. Gobel
juga meminta masyarakat tidak panik dan menahan diri untuk melakukan aksi
borong berbagai komoditas strategis karena ketakutan. Masyarakat juga
diharapkan mengikuti perkembangan secara seksama dari sumber informasi resmi
dan kredibel soal perkembangan dampak Virus Corona,
ketersedian stok bahan pokok dan rumah sakit rujukan yang bisa didatangi jika
ada indikasi awal gejala suspect Virus Corona.
Langkah Konkret
Sementara itu, Ketua DPD Asosiasi Pengusaha
Indonesia (Apindo) Sulawesi Tengah, Achrul Udaya mengajak semua pihak di daerah
setempat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah konkrit
untuk menghadapi dampak Virus Corona yang kini telah melanda berbagai negara,
termasuk Indonesia.
“Dampak Virus Corona benar-benar sangat
memukul semua sektor, dan yang paling merasakan adalah sektor periwisata, sebab
selama ini sektor ini menyumbang devisa terbesar di dalam negeri,” katanya di
Palu, Selasa (10/3/2020).
Menurut dia, Virus Corona kini menjadi momok
yang menakutkan masyarakat, termasuk di Sulteng, karena dalam beberapa waktu
terakhir ini serangan virus ini telah merengut ribuan jiwa di beberapa belahan
dunia.
“Ini masalah yang harus diseriusi dan
mendapat perhatian besar oleh pemerintah, termasuk pemerintah daerah Sulteng untuk
selalu meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah konkrit di
lapangan,” kata Achrul.
Menurut dia, akibat Virus Corona yang kini
telah menjadi perhatian dunia, kunjungan wisatawan ke berbagai objek wisata di
seluruh Tanah Air menurun drastis.
“Entah berapa kerugian negara dari perolehan
devisa untuk sektor pariwisata. Kerugiannya cukup besar dan dipastikan
penerimaan devisa dari sektor pariwisata tahun 2020 akan turun jauh dari
sebelumnya,” ujarnya.
Udaya mengatakan Provinsi Sulteng ikut merasakan
dampak virus corona, terutama kalangan dunia usaha yang selama ini bergerak di
sektor pariwisata umumnya mengeluh akibat dampak merebaknya isu corona
tersebut.
Di satu sisi, kata Udaya, mereka harus
membayar pajak, di sisi lain pemasukan usaha mereka menurun akibat kurangnya
wisatawan yang berkunjung, apalagi di Sulteng selama ini paling banyak
wisatawan yang berkunjung berasal dari negara Tiongkok.
Stimulus
Fiskal
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
mengerahkan beberapa stimulus fiskal baru dalam rangka menopang perekonomian
Indonesia yang sedang tertekan akibat berbagai gejolak global termasuk wabah
Virus Corona atau COVID-19.
“Untuk kebijakan fiskal kita lakukan seluruh
pilihan policy yang pernah kita lakukan seperti 2008-2009. Semua pilihan dibuka
meski sumbernya beda tapi dampaknya ke sektor keuangan mirip,” katanya di
Kantor DJP, Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Sri Mulyani mengatakan pemerintah berencana
menunda pemungutan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 yang saat ini pembahasan
dan persiapanya telah mencapai 95 persen.
“Kita sudah siapkan mekanisme terkait kita
berikan berapa bulan dan scopenya berapa saja atau sektor yang ditarget apa
saja jadi kita sudah kalkulasi sehingga dari sisi pembahasan teknis di Kemenkeu
95 persen sudah selesai,” katanya.
Tak hanya PPh Pasal 21, Sri Mulyani
mengatakan pemerintah juga menyiapkan stimulus fiskal melalui PPh Pasal 25 agar
dapat memberi stimulus bagi pengusaha untuk terus menjalankan proses produksi.
“Pasal 25 untuk korporasi juga kita consider
yang mekanismenya sudah kita siapkan hanya persoalannya untuk berapa lama dan
sektor apa saja yang belum,” katanya.
Berikutnya, pemerintah turut mengkaji
pemberian stimulus fiskal melalui PPh Pasal 22 mengenai pajak kegiatan impor
barang konsumsi agar industri manufaktur yang membutuhkan impor barang modal
dapat segera dilakukan.
“Pasal 22 bea masuk pajak impor juga
disiapkan berhubungan dengan arus barang supaya industri manufaktur yang
butuhkan impor barang modal untuk segera,” katanya.
Ia berharap dengan adanya rencana stimulus
fiskal lewat PPh Pasal 22 maka Kementerian Perindustrian dan Pemerintah Daerah
dapat turut mendorong industri untuk mencari subtitusi impor.
“Kita harap industri dalam energi bisa
substitusi. Kita berharap Kemenperin dan Pemda mendorong industri-industri ini
untuk cari substitusi impor,” ujarnya.
Selain itu, Sri Mulyani mengatakan pemerintah
akan mempercepat pengembalian restitusi pajak dan meningkatkan batasannya dari
Rp1 miliar menjadi Rp5 miliar untuk mendorong belanja masyarakat.
“Restitusi dipercepat dalam rangka cash flow. Kalau
masyarakat tidak bergerak maka penerimaan jadi lebih rendah dan cash flow
sangat penting,” ujarnya. (aen/nas)
G. Upaya Yang Dilakukan Diantaranya
1. Tidak keluar rumah, bekerja dan
belajar dari rumah
2. Menjaga jarak agar rantai
penularan terputus
3. Melakukan penyemprotan
disinfektan agar virus mati
4. Berjemur pada pagi hari
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit Coronavirus 2019 ( COVID-19 ) adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2
(SARS-CoV-2). [7] Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019
di Wuhan , ibu kota provinsi Hubei China, dan sejak itu menyebar secara global,
mengakibatkan pandemi koronavirus 2019-20 yang sedang berlangsung. [8] [9]
Gejala umum termasuk demam , batuk , dan sesak napas . Gejala lain mungkin termasuk nyeri otot ,
produksi dahak , diare , sakit tenggorokan , kehilangan bau , dan sakit perut.
[4] [11] [12] Sementara sebagian besar kasus menghasilkan gejala ringan,
beberapa berkembang menjadi pneumonia virus dan kegagalan multi-organ . [8]
[13] Pada 28 Maret 2020, tingkat kematian secara keseluruhan per jumlah kasus
yang terdiagnosis adalah 4,7 persen; mulai dari 0,2 persen hingga 15 persen
menurut kelompok umur dan masalah kesehatan lainnya . [14] Sebagai
perbandingan, tingkat kematian pandemi flu 1918 adalah sekitar 3% hingga 5%
B. Saran
Diharapkan
siswa dapat memahami tentang covid 19 dan cara pencegahan dan penangannya
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes
RI. 2020. Panduan Penanganan Covid 19. Jakarta
: EGC