Materi dan Informasi silahkan kutip jika materi dari blog ini bermanfaat bagi anda dan jangan lupa sertakan sumbernya

WAKTU

14 June, 2020

MATERI KB IUD

A.    IUD PATOLOGIS
PENGERTIAN
IUD adalah kontrasepsi yang terbuat dari plastik halus yang terbentuk dari spiral (lippe loop) atau berbentuk lain (cupper T) yang dipasang di rahim dengan memakai alat khusus oleh dokter atau bidan atau paramedia yang telah dilatih.

MEKANISME KERJA IUD
  1. Timbul reaksi radang lokal yang non spesifik di dalam ovum uteri sehingga implantasi sel telur yang telah dibuahi terganggu, disamping itu munculnya lekosit PMN, makrofag, foreign body giant cell, sel mononuclear dan sel plasma yang dapat mengakibatkan lysis dari spermatozoa lavum dan blastocyst.
2.      Produksi lokal prostglandin yang meninggi dan menyebbakan terhambatnya implantasi.
3.      Gangguan/terlepasnya blastocyst yang telah berimplantasi dalam endometrium.
4.      Pergerakan ovum yang bertambah cepat di dalam tuba fallopi.
5.      Immobilisasi spermatozoa saat melewati cavum uteri.
6.      Dari penelitian-penelitian terakhir, disangka bahwa IUD mencegah spermatozoa membuahi sel telur (mencegah fertilisasi)
7.      Untuk IUD yang mengandung Cu berguna untuk mengurangi fregmentasi dari Cu sehingga Cu lebih lama habisnya.

KEUNTUNGAN IUD
Dapat diterima masyarakat dengan baik
a.       Pemasangan tidak memerlukan medis dengan teknik yang sulit
b.      Kontrol medis ringan
c.       Penyulit tidak terlalu berat
d.      Pulihnya kesuburan setelah AKDR (IUD) dicabut berlangsung baik

KERUGIAN IUD
a.       Mudah terjadi kehamilan dengan AKDR (IUD)
b.      Terdapat perdarahan à spotting dan menometroragia
c.       Leokarea sehingga menguras protein tubuh dan liang senggama terasa lebih basah
d.      Tingkat akhir infeksi menimbulkan kemandulan primer atau sekunder dan kehamilan ektopik
e.       Tali AKDR (IUD) dapat menimbulkan perlukaan partia uteri dan mengganggu hubungan seksual

WAKTU PEMASANGAN IUD
1.      Kapanpun selama siklus menstruasi, bila diyakini klien tidak hamil
2.      Hari ke-1 hingga hari ke-7 selama siklus menstruasi
3.      Masa post partum (segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama post partum/setelah 4 sampai 6 bulan menggunakan LAM)
4.      Masa pasca aborsi (segera atau selama 7 hari pertama pastikan tidak terjadi pelvik)

WAKTU DIMANA IUD TIDAK DAPAT DIPASANG
1.      Terdapat infeksi genetalia
·         Menimbulkan eksaserbasi (kambuh) infeksi
·         Keadaan partologis, frungkle, stenosis vagina; infeksi vagina
2.      Dugaan keganasan serviks
3.      Perdarahan dengan sebab yang tidak jelas
4.      Pada kehamilan: terjadi abortus, mudah perforasi, perdarahan infeksi

TEKNIK PEMASANGAN IUD
1.      Persiapan Pemasangan IUD
·         Pasien tidur terlentang di meja ginekologi
·         Vulva dibersihkan dengan kapas lisol, betadin, hibiscrub/lainnya
·         Dilakukan pemeriksaan dalam untuk menemukan besar dan arah rahim
·         Duk steril dipasang dibawah bokong
·         Speculum cocor bebek dipasang sehingga serviks tampak
·         Serviks-portio dibersihkan dengan kapas betadhine atau lisol atau lainnya
·         Dilakukan sadage untuk menentukan dalam panjang rahim dan arah posisi rahim
2.      Persiapan dan Pemasangan IUD
IUD Seven Cupper atau Cupper T telah tersedia dalam keadaan steril dan baru dibuka menjelang pemasangan.
·         Bungkus Seven Cupper atau Cupper T dibuka
·         IUDnya dimasukkan ke dalam introdusor melalui ujungnya sampai batas tertentu dengan memakai sarung tangan steril
·         Introdusor dengan AKDR terpasang dimasukkan ke dalam rahim sampai menyentuh fundus uteri dan ditarik sedikit.
·         Pendorong selanjutnya mendorong IUD hingga terpasang
·         Introdusor dan pendorong ditarik
3.      Pemeriksaan Ulang IUD
Setelah pemasangan ulang IUD perlu dilakukan kontrol medis dengan jadwal:
a.       Setelah pemsangan kalau perlu diberikan antibiotika profilaksis
b.      Jadwal pemeriksaan ulang
·         Dua minggu setelah pemasangan
·         Satu bulan setelah pemasangan
·         Setiap enam bulan sampai satu tahun

4.      IUD dicabut/dilepas jika:
·         Ingin hamil kembali
·         Leakarea, sulit diobati dan peserta menjadi kurus
·         Terjadi infeksi
·         Terjadi perdarahan
·         Terjadi kehamilan mengandung bahan aktif dengan IUD
PENCABUTAN/PELEPASAN IUD
Konseling Pra Pencabutan
1.      Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan diri anda.
2.      Tanyakan tujuan dari kunjungannya.
3.      Tanyakan apa alasannya ingin mencabut IUD tersebut dan jawab semua pertanyaannya.
4.      Tanyakan tujuan dari Keluarga Berencana selanjutnya (apakah klien mengatur jarak kehamilan atau ingin membatasi jumlah anaknya).
5.      Jelaskan proses pencabutan IUD dan apa yang akan klien rasakan pada saat proses pencabutan dan setelah pencabutan.
Tindakan Pra Pencabutan
6.      Pastikan klien sudah mengosongkan kandung kemihnya dan mencuci kemaluannya menggunakan sabun.
7.      Bantu klien naik ke meja periksa
8.      Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan kain bersih
9.      Pakai sarung tangan baru yang telah di DTT
10.  Atur peralatan dan bahan-bahan yang akan dipakai dalam wadah steril atau DTT
Tindakan Pencabutan
11.  Lakukan pemeriksaan bimanual
·         Pastikan gerakan serviks bebas
·         Temukan besar dan posisi uterus
·         Pastikan tidak ada infeksi atau tumor pada adneksa
12.  Pasang spekulum vagina untuk melihat serviks.
13.  Usap speculum vagina untuk melihat serviks.
14.  Jepit benang yang dekat serviks dengan klem.
15.  Tarik keluar benang mantap tapi hati-hati untuk mengeluarkan IUD.
16.  Tunjukkan IUD tersebut pada klien, kemudian rendam dengan klorine 0,5%.
17.  Keluarkan spekulum dengan hati-hati.

Tindakan Pasca Pencabutan
18.  Rendam semua peralatan yang sudah dipakai dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit untuk dekomentasi.
19.  Buang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi (kassa, sarung tangan sekali pakai) ke tempat yang sudah disediakan.
20.  Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorine 0,5%, kemudian lepaskan ke dalam keadaan terbalik dan rendam dalam larutan klorin tersebut .
21.  Cuci tangan dengan air dan sabun.
22.  Amati selama 5 menit sebelum klien pulang.
Konseling Pasca Pencabutan
23.  Diskusikan apa yang harus dilakukan bila klien mengalami masalah (misalnya perdarahan yang lama atau terasa nyeri pada perut/panggul).
24.  Minta klien untuk mengulangi kembali penjelasan yang telah diberikan.
25.  Jawab semua pertanyaan klien.
26.  Ulangi kembali keterangan tentang pilihan kontrasepsi yang tersedia dan resiko keuntungan dari masing-masing alat kontarasepsi bila klien ingin tetap mengatur jarak kelahiran atau ingin membatasi jumlah anaknya .
27.  Bantu klien untuk menentukan alat kontrasepsi sementara sampai dapat memutuskan alat kontrasepsi baru yang akan dipakai.
28.  Buat rekam medik tentang pencabutan IUD.
Share:

0 comments:

Definition List

Unordered List