MAKALAH
AL-ISLAM DAN
KEMUHAMMADIYAHAN
MUHAMMADIYAH SEBAGAI
GERAKAN EKONOMI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikat rahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga makalah ini selesai tepat
pada waktunya. Penulisan makalah yang berjudul “Muhammadiyah Seabagai Gerakan
Ekonomi” ini, bertujuan untuk mengetahui gerak muhammadiyah dalam bidang
ekonomi.
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini, itu dikarenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun
berkat dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya pembuatan makalah
ini tepat pada waktunya.
Penulis berharap dalam penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya serta semoga dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk mengembangkan atau meningkatkan prestasi di masa yang akan
datang.
Pringsewu,
Desember 2019
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Masyarakat utama, dalam
perspektif sekuler difahami sebagai sebuah tatanan kehidupan masyarakat yang
mencapai kemakmuran secara ekonomi, seperti tergambar dalam karyanya Adams
Smith “the wealth of nations”. Ia membahas bagaimana suatu masyarakat bisa
mencapai kemakmuran, yakni jika setiap orang diberi kebebasan untuk memenuhi
kepentingannya sendiri sehingga seluruh kepentingan umum tercapai. Masyarakat
yang makmur adalah masyarakat yang menerapkan aturan pasar bebas dan pengakuan
atas hak pribadi. Itulah cita-cita masyarakat ekonomi dari perspektif
liberalisme atau kapitalisme. Lain halnya dengan pandangan sosialis, yang
dianggap masyarakat utama menurut Karl Marx, adalah masyarakat tanpa kelas
(classless society).
Muhammadiyah dalam kaitan ini
perlu terus menerus merumuskan dan merivitalisasi perannya untuk mewujudkan
masyarakat Indonesia yang berperadaban, berkeadilan, serta berdaya secara
ekonomi. Tekad tersebut tercermin dalam berbagai amal usaha Muhammadiyah yang
telah dikembangkan, walau dalam perjalanan berikutnya mengalami kendala dalam
pelaksanaannya dan belum sepenuhnya terealisasikan dengan baikan.
Banyaknya masyarakat kita yang
sekarang tidak mampu membuat muhammadiyah untuk terus mengembangkan dan
memperbaiki ekonomi anggota dan umat. Dimana pada era globalisasi sekarang ini ekonomi liberalisme dan kapitalis yang telah berkembang sehingga
membuat masyarakat kita merasa tertekan.Sehingga pada saat ini bagi masyarakat
kita yang kehidupannya menengah kebawah hidupnya merasa susah. Pada saat inilah
peran muhammadiyah sangat diperlukan sebagai organisasi besar di Indonesia untuk ikut serta dalam perekonomian yang
memberatkan umatnya. Dengan fasilitas dan media yang dimiliki oleh muhammadiyah, maka dapat digunakan untuk
bergerak dalam bidang ekonomi demi mewujudkan masyarakat yang sebenar-benarnya.
B. Rumusan Masalah
1. Dari
mana sumber kekuatan ekonomi Muhammadiyah
?
2. Bagaimana
Muhammadiyah dan kelas menengah?
3. Bagiamana
pasang surut gerakan ekonomi Muhammadiyah?
4. Apa
saja model atau contoh gerakan ekonomi Muhammadiyah?
C. Tujuan
2. Muhammadiyah dan kelas menengah.
3. Mengetahui
pasang surut gerakan ekonomi Muhammadiyah.
4. Mengetahui
model atau contoh gerakan ekonomi Muhammadiyah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sumber Kekuatan Ekonomi Muhammadiyah
Muhammadiyah
dalam menjalankan gerakan dakwah amar ma'ruf nahi munkarnya selalu berdasarkan
kepada ajaran tauhid dan tawakkal kepada Allah, sehingga setiap orang
Muhammadiyah dapat menjadi contoh dalam kancah pembangunan dan pengembangan
masyarakat. Dalam menjalankan gerakan tersebut Muhammadiyah memiliki beberapa
amal usaha. Di antara amal usaha Muhammadiyah meliputi Bidang Kemasyarakatan
yang salah satu tujuannya adalah menciptakan masyarakat yang sejahtera lahir
dan batin sebagaimana yang telah menjadi rumusan cita-cita perjuangan
Muhammadiyah mengenai "masyarakat utama".
Berdasarkan Anggaran Dasar Muhammadiyah :
a.
Ayat
1 menyebutkan: “ Untuk mencapai maksud dan tujuannya, Muhammadiyah melaksanakan Dakwah Amar Ma’ruf
Nahi Mungkar dan Tajdid yang diwujudkan dalam usaha di segala bidang kehidupan”
b.
Ayat
2 menyebutkan : “Usaha Muhammadiyah diwujudkan dalam bentuk amal usaha ,
program, dan kegiatan yang macam dan penyelenggaraannya diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga”
Kegiatan ekonomi untuk memperkuat finansial bagi sebuah organisasi, seperti
Muhammadiyah, pada hakikatnya merupakan bagian terpenting untuk memperlancar
gerakan Muhammadiyah dalam mencapai tujuannya. Di samping itu, gerakan ekonomi
persyarikatan Muhammadiyah juga akan berdampak pada pemberdayaan ekonomi
warganya, dengan upaya menciptakan lapangan kerja dan mengatasi problem
pengangguran yang semakin besar, dan angka kemiskinan yang makin membengkak yang
dapat mengancam eksitensi iman.
Progam pembinaan ekonomi umat merupakan kepedulian sejak lama, karena
memang konsisten Muhammadiyah sejak dahulu wirausahawan reformis malah sejak
lama merupakan perintis perdagangan dan industri di kalangan pribumi.Hal ini
dilakukan dengan penyusunan sebuah progam yang didasarkan pada konsep misi dan
visi tertentu. Pada dasarnya, Majlis Pembina Ekonomi membina ekonomi umat
melalui tiga jalur, yaitu:
a.
Mengembangkan Badan Usaha Milik Muhammadiyah yang mempresentasikan kekuatan
ekonomi organisasi Muhammadiyah.
b.
Mengembangkan wadah koperasi bagi anggota Muhammadiyah.
c.
Memberdayakan anggota Muhammadiyah di bidang ekonomi dengan mengembangkan
usaha-usaha milik anggota Muhammadiyah.
Dengan mengembangkan ekonomi itu, Muhammadiyah telah memiliki aset atau
sumberdaya yang bisa dijadikan modal. Aset pertama adalah sumber daya manusia,
yaitu anggota Muhammadiyah sendiri, baik sebagai produsen, Kedua, kelembagaan
amal usaha yang telah didirikan, yaitu berupa sekolah, universitas, lembaga
latihan, poliklinik, rumah sakit dan panti asuhan yatim piatu. Ketiga,
organisasi Muhammadiyah itu sendiri sejak dari pusat, wilayah, daerah, cabang
dan ranting.
B. Muhammadiyah dan Kelas Menengah
Kegiatan
bisnis bagi Muhammadiyah merupakan bagian yang amat penting untuk memperlancar
gerakan Muhammadiyah mencapai tujuannya. Di samping itu, gerakan ekonomi
Muhammadiyah akan berdampak pada pemberdayaan ekonomi warganya, dengan upaya
menciptakan lapangan kerja dan mengatasi problem pengangguran yang semakin
besar. Kegiatan amal usaha Muhammadiyah yang paling menonjol adalah di bidang
pendidikan dan kesehatan yang pada dasarnya telah berkembang menjadi pusat
bisnis, karena dalam pengembangan badan amal usaha itu terjadi transaksi jual
beli barang dan jasa yang diperlukan oleh badan amal usaha tersebut. Oleh sebab
itu, Muhammadiyah perlu memikirkan secara profesional gerakan ekonominya
sehingga menjadi pusat gerakan pemberdayaan ekonomi masyarakat.[22] Setidaknya
ada tiga pendekatan yang dapat ditempuh oleh Muhammadiyah dalam upaya
memberdayakan ekonomi masyarakat.[23] Pertama, pendekatan struktural yang
bertujuan mempengaruhi kebijaksanaan publik agar terbuka akses rakyat terhadap
sumber-sumber ekonomi. Kedua, pendekatan fungsional dengan meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk mengelola dan mengalokasikan secara efisien dan
produktif sumber daya yang dapat dihimpun. Ketiga, pendekatan kultural dengan
mengembangkan nilai yang memperkuat etos kerja dan etika bisnis.
C.
Pasang Surut Gerakan
Ekonomi Muhammadiyah
Sejajar dengan perkembangan
muhammadiyah yang berkembang pesat, dibalik itu semua juga menghadapi tantangan dalam diri muhammadiyah itu
sendiri sehingga diperlukan introspeksi bagi seluruh jajaran Muhammadiyah. Kelemahan tersebut berkisar
antara lain :
a.
Terlambat atau tidak meningkatkan kualitas dan intensitas pengelolaan
masjid dan amal usaha secara optimal dan secara lebih baik
b.
abai atau lalai dalam menjaga milik sendiri
c.
Tidak selektif dalam menerima anggota atau mereka yang bekerja di amal
usaha dan kurang pembinaan
d.
Kurang atau tidak memiliki militansi yang tinggi, berkiprah apa adanya, dan
berbuat sendiri-sendiri atau sibuk sendiri tanpa terkait dengan kepentingan
Muhammadiyah
e.
Lebih tertarik pada urusan politik dan hal-hal yang bersifat mobilitas diri
serta tidak peduli pada kepentingan dakwah dan menggerakkan Muhammadiyah
f.
Kurang solid dan konsolidasi gerakan
g.
Kurang/lemah komitmen, pemahaman, dan pengkhidmatan terhadap misi serta
kepentingan Persyarikatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Muhammadiyah adalah suatu organisasi yang tidak hanya bergerak dalam satu
bidang saja,hal ini dapat terlihat dengan adanya lembaga-lembaga yang berada dibawah Bidang Ekonomi
yang berguna untuk membantu kesejahteraan kehidupan anggota muhammadiyah dan
umat. Dengan mengembangkan ekonomi itu, Muhammadiyah telah memiliki aset
atau sumber daya yang bisa dijadikan modal dan pendanaan dalam menjalankan amal
usaha yang lainnya. Untuk mencapai semua itu diperlukan usaha dan partisipasi
dari warga muhammadiyah dan bantuan dari pihak luar untuk mencapai visi dan
misi dari muhammadiyah tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.slideshare.net/nununkfharm/implementasi-nilai-ekonomi-dalam-program-muhammadiyah?related=1 diunduh pada 16 Mei 2015
0 comments:
Post a Comment