Materi dan Informasi silahkan kutip jika materi dari blog ini bermanfaat bagi anda dan jangan lupa sertakan sumbernya

WAKTU

14 June, 2020

MAKALAH AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN EKONOMI

MAKALAH
AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN
MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN EKONOMI

KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikat rahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya. Penulisan makalah yang berjudul “Muhammadiyah Seabagai Gerakan Ekonomi” ini, bertujuan untuk mengetahui gerak muhammadiyah dalam bidang ekonomi.
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, itu dikarenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun berkat dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya pembuatan makalah ini tepat pada waktunya.
Penulis berharap dalam penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengembangkan atau meningkatkan prestasi di masa yang akan datang.


Pringsewu, Desember 2019


Penulis


DAFTAR ISI






BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar belakang

Masyarakat utama, dalam perspektif sekuler difahami sebagai sebuah tatanan kehidupan masyarakat yang mencapai kemakmuran secara ekonomi, seperti tergambar dalam karya­nya Adams Smith “the wealth of nations”. Ia membahas bagaimana suatu masyarakat bisa mencapai kemakmuran, yakni jika setiap orang diberi kebebasan untuk memenuhi kepentingannya sendiri sehingga seluruh kepentingan umum tercapai. Masyarakat yang makmur adalah masyarakat yang menerapkan aturan pasar bebas dan pengakuan atas hak pribadi. Itulah cita-cita masyarakat ekonomi dari perspektif liberalisme atau kapitalisme. Lain halnya dengan pandangan sosialis, yang dianggap masyarakat utama menurut Karl Marx, adalah masyarakat tanpa kelas (classless society).
Muhammadiyah dalam kaitan ini perlu terus menerus merumuskan dan merivitalisasi perannya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berperadaban, berkeadilan, serta berdaya secara ekonomi. Tekad tersebut tercermin dalam berbagai amal usaha Muhammadiyah yang telah dikembangkan, walau dalam perjalanan berikutnya mengalami kendala dalam pelaksanaannya dan belum sepenuhnya terealisasikan dengan baikan.
Banyaknya masyarakat kita yang sekarang tidak mampu membuat muhammadiyah untuk terus mengembangkan dan memperbaiki ekonomi anggota dan umat. Dimana pada era globalisasi sekarang ini ekonomi liberalisme dan kapitalis yang telah berkembang sehingga membuat masyarakat kita merasa tertekan.Sehingga pada saat ini bagi masyarakat kita yang kehidupannya menengah kebawah hidupnya merasa susah. Pada saat inilah peran muhammadiyah sangat diperlukan sebagai organisasi besar di Indonesia untuk ikut serta dalam perekonomian yang  memberatkan umatnya. Dengan fasilitas dan media yang dimiliki oleh muhammadiyah, maka dapat digunakan untuk bergerak dalam bidang ekonomi demi mewujudkan masyarakat yang sebenar-benarnya.

B.     Rumusan Masalah

1.      Dari mana sumber kekuatan ekonomi Muhammadiyah ?
2.      Bagaimana Muhammadiyah dan kelas menengah?
3.      Bagiamana pasang surut gerakan ekonomi Muhammadiyah?
4.      Apa saja model atau contoh gerakan ekonomi Muhammadiyah?

C.    Tujuan

1.      Mengetahui sumber kekuatan ekonomi Muhammadiyah.
2.      Muhammadiyah dan kelas menengah.
3.      Mengetahui pasang surut gerakan ekonomi Muhammadiyah.
4.      Mengetahui model atau contoh gerakan ekonomi Muhammadiyah.


  

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Sumber Kekuatan Ekonomi Muhammadiyah

Berdasarkan Anggaran Dasar Muhammadiyah :
a.             Ayat 1 menyebutkan: “ Untuk mencapai maksud dan tujuannya, Muhammadiyah melaksanakan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar dan Tajdid yang diwujudkan dalam usaha di segala bidang kehidupan”
b.            Ayat 2 menyebutkan : “Usaha Muhammadiyah diwujudkan dalam bentuk amal usaha , program, dan kegiatan yang macam dan penyelenggaraannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga”
Kegiatan ekonomi untuk memperkuat finansial bagi sebuah organisasi, seperti Muhammadiyah, pada hakikatnya merupakan bagian terpenting untuk memperlancar gerakan Muhammadiyah dalam mencapai tujuannya. Di samping itu, gerakan ekonomi persyarikatan Muhammadiyah juga akan berdampak pada pemberdayaan ekonomi warganya, dengan upaya menciptakan lapangan kerja dan mengatasi problem pengangguran yang semakin besar, dan angka kemiskinan yang makin membengkak yang dapat mengancam eksitensi iman.

Progam pembinaan ekonomi umat merupakan kepedulian sejak lama, karena memang konsisten Muhammadiyah sejak dahulu wirausahawan reformis malah sejak lama merupakan perintis perdagangan dan industri di kalangan pribumi.Hal ini dilakukan dengan penyusunan sebuah progam yang didasarkan pada konsep misi dan visi tertentu. Pada dasarnya, Majlis Pembina Ekonomi membina ekonomi umat melalui tiga jalur, yaitu:
a.       Mengembangkan Badan Usaha Milik Muhammadiyah yang mempresentasikan kekuatan ekonomi organisasi Muhammadiyah.
b.      Mengembangkan wadah koperasi bagi anggota Muhammadiyah.
c.       Memberdayakan anggota Muhammadiyah di bidang ekonomi dengan mengembangkan usaha-usaha milik anggota Muhammadiyah.

Dengan mengembangkan ekonomi itu, Muhammadiyah telah memiliki aset atau sumberdaya yang bisa dijadikan modal. Aset pertama adalah sumber daya manusia, yaitu anggota Muhammadiyah sendiri, baik sebagai produsen, Kedua, kelembagaan amal usaha yang telah didirikan, yaitu berupa sekolah, universitas, lembaga latihan, poliklinik, rumah sakit dan panti asuhan yatim piatu. Ketiga, organisasi Muhammadiyah itu sendiri sejak dari pusat, wilayah, daerah, cabang dan ranting.

B.     Muhammadiyah dan Kelas Menengah

Kegiatan bisnis bagi Muhammadiyah merupakan bagian yang amat penting untuk memperlancar gerakan Muhammadiyah mencapai tujuannya. Di samping itu, gerakan ekonomi Muhammadiyah akan berdampak pada pemberdayaan ekonomi warganya, dengan upaya menciptakan lapangan kerja dan mengatasi problem pengangguran yang semakin besar. Kegiatan amal usaha Muhammadiyah yang paling menonjol adalah di bidang pendidikan dan kesehatan yang pada dasarnya telah berkembang menjadi pusat bisnis, karena dalam pengembangan badan amal usaha itu terjadi transaksi jual beli barang dan jasa yang diperlukan oleh badan amal usaha tersebut. Oleh sebab itu, Muhammadiyah perlu memikirkan secara profesional gerakan ekonominya sehingga menjadi pusat gerakan pemberdayaan ekonomi masyarakat.[22] Setidaknya ada tiga pendekatan yang dapat ditempuh oleh Muhammadiyah dalam upaya memberdayakan ekonomi masyarakat.[23] Pertama, pendekatan struktural yang bertujuan mempengaruhi kebijaksanaan publik agar terbuka akses rakyat terhadap sumber-sumber ekonomi. Kedua, pendekatan fungsional dengan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengelola dan mengalokasikan secara efisien dan produktif sumber daya yang dapat dihimpun. Ketiga, pendekatan kultural dengan mengembangkan nilai yang memperkuat etos kerja dan etika bisnis.

C.    Pasang Surut Gerakan Ekonomi Muhammadiyah

Sejajar dengan perkembangan muhammadiyah yang berkembang pesat, dibalik itu semua juga menghadapi tantangan dalam diri muhammadiyah itu sendiri sehingga diperlukan introspeksi bagi seluruh jajaran Muhammadiyah. Kelemahan tersebut berkisar antara lain :
a.       Terlambat atau tidak meningkatkan kualitas dan intensitas pengelolaan masjid dan amal usaha secara optimal dan secara lebih baik
b.      abai atau lalai dalam menjaga milik sendiri
c.       Tidak selektif dalam menerima anggota atau mereka yang bekerja di amal usaha dan kurang pembinaan
d.      Kurang atau tidak memiliki militansi yang tinggi, berkiprah apa adanya, dan berbuat sendiri-sendiri atau sibuk sendiri tanpa terkait dengan kepentingan Muhammadiyah
e.       Lebih tertarik pada urusan politik dan hal-hal yang bersifat mobilitas diri serta tidak peduli pada kepentingan dakwah dan menggerakkan Muhammadiyah
f.       Kurang solid dan konsolidasi gerakan
g.      Kurang/lemah komitmen, pemahaman, dan pengkhidmatan terhadap misi serta kepentingan Persyarikatan.



















BAB III

PENUTUP


 

A. Kesimpulan


 Muhammadiyah adalah suatu organisasi yang tidak hanya bergerak dalam satu bidang saja,hal ini dapat terlihat dengan adanya lembaga-lembaga yang berada dibawah Bidang Ekonomi yang berguna untuk membantu kesejahteraan kehidupan anggota muhammadiyah dan umat. Dengan mengembangkan ekonomi itu, Muhammadiyah telah memiliki aset atau sumber daya yang bisa dijadikan modal dan pendanaan dalam menjalankan amal usaha yang lainnya. Untuk mencapai semua itu diperlukan usaha dan partisipasi dari warga muhammadiyah dan bantuan dari pihak luar untuk mencapai visi dan misi dari muhammadiyah tersebut.





DAFTAR PUSTAKA



Share:

0 comments:

Definition List

Unordered List