Materi dan Informasi silahkan kutip jika materi dari blog ini bermanfaat bagi anda dan jangan lupa sertakan sumbernya

WAKTU

14 June, 2020

Makalah Pranata Sosial

 BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
 Pranata Sosial (social institution) merupakan sistem norma yang bertujuan untuk mengatur tindakan maupun kegiatan anggota masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok manusia.
Menutut Harry M. Johnson, pranata sosial adalah seperangkat aturan yang telah melembaga dan memenuhi kriteria sebagai berikut.
1.         Diterima oleh sebagian anggota masyarakat.
2.         Diterima dan ditanggapi secara konsekuen.
3.         Diwajibkan dan terdapt sanksi bagi pelanggarnya.
Setiap pranata sosial diciptakan untuk mengatur dan membatasi tingkah laku anggota masyarakat agar dapat tertib, aman dan damai.
Tanpa pranata sosial manusia tidak dapat melakukan aktivitas hidupnya. Hal ini disebabkan karena melalui pranata sosial tercipta keamanan, ketertiban dan keteraturan dalam masyarakat yang memudahkan anggotanya melakukan berbagai aktifitas. Menurut Koentjaraningrat, pranata sosial mewujudkan aturan main dalam kehidupan manusia.

B.     Rumusan Masalah
Apakah yang dimaksud dengan :
1.      Pranata Sosial 
2.      Organisasi Sosial
3.      Proses Evolusi Sosial
4.      Kelompok Sosial Masyarakat Yang Ada Di Indonesia
5.      Kelompok Sosial masyarakat yang ada di lampung




C.    Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Pranata Sosial 
2.      Organisasi Sosial
3.      Proses Evolusi Sosial
4.      Kelompok Sosial Masyarakat Yang Ada Di Indonesia
5.      Kelompok Sosial masyarakat yang ada di lampung
























BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pranata Sosial
Pranata merupakan istilah sosiologi yang sering dihubungkan dengan kata sosial. Oleh karena itu dalam pembahasan sosiologi pranata selalu disebut istilah pranata sosial. Pranata sosial berasal dari istilah bahasa inggris intitution. Istilah-istilah lain pranata sosial ialah  lembaga dan bangunan sosial. Walaupun istilah yang digunakan berbeda-beda, tetapi intitution menunjuk pada unsur-unsur yang mengatur perilaku anggota masyarakat.
Pranata juga bersal dari bahasa lain istituere yang berarti mendirikan. Kata bendanya adalah institution yang berarti pendirian. Dalam bahasa Indonesia institutiondiartikan institusi (pranata) dan institut atau lembaga. Institusi adalah sistem norma atau aturan yang ada. Institut adalah wujud nyata dari norma-norma.
Pranata adalah seperangkat aturan yang berkisar pada kegiatan atau kebutuhan tertentu. Pranata termasuk kebutuhan sosial. Seperangkat aturan yang terdapat dalam pranata termasuk kebutuhan sosial yang berpedoman kebudayaan. Pranata merupakan seperangkat aturan, bersifat abstrak. Menurut Koentjaraningrat, istilah pranata dan lembaga sering dikacaukan pengertiannya. Sama halnya dengan istilah institution dengan istilah institute. Padahal kedua istilah itu memiliki makna yang berbeda.
Salah satu gagasan dasar dalam rumpun ilmu-ilmu sosial, khhususnya dalam disiplin antropologi dan sosiologi adalah tentang institusi sosial (social institution), sebagai salah satu aspek statis dalam kehidupan masyarakat. Antropologi lebih menekankan pada aspek kebudayaan, sedangkan sosiologi lebih menekankan pada aspek struktur dan proses sosial.
Selanjutnya pranata itu mengalami konkretisasi dalam struktur masyarakat, dalam bentuk berbagai organisasi sosial sebagai wahana untuk memenuhi kebutuhan hidup secara kolektif dan terencana.

Pranata adalah sistem pola sosial yang tersusun tapi dan bersifat permanen serta mengandung perilaku-perilaku tertentu yang bersifat kokoh dan terpadu demi pemuasan dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat. Pranata sosial berasal dari bahasa asing social institutions, itulah sebabnya ada beberapa ahli sosiologi yang mengartikannya sebagai lembaga kemasyarakatan, di antaranya adalah Soerjono Soekanto. Lembaga kemasyarakatan diartikan sebagai himpunan norma dari berbagai tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan kata lain, pranata sosial merupakan kumpulan norma (sistem norma) dalam hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Secara umum, pranata sosial mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
a.       Memberikan pedoman pada anggota masyarakat tentang bagaimana bersikap dan bertingkah laku dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan yang bersangkutan.
b.      Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan
c.       Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian social (social control), yaitu system pengawasan dari masyarakat terhadap tingkah laku anggotanya.
Selain fungsi umum tersebut, pranata sosial memiliki dua fungsi besar, yaitu:
a.       Fungsi manifest (nyata) adalah fungsi pranata sosial yang nyata, tampak, disadari dan menjadi harapan sebagian besar anggota masyarakat. Misalnya dalam pranata keluarga mempunyai fungsi reproduksi yaitu mengatur hubugnan seksual untuk dapat melahirkan keturunan.
b.      Fungsi laten (terselubung) adalah fungsi pranata sosial yang tidak tampak, tidak disadari dan tidak diharapkan orang banyak, tetapi ada. Misalnya dalam pranata keluarga mempunyai fungsi laten dalam pewarisan gelar atau sebagai pengendali sosial dari perilaku menyimpang.


B.     Organisasi Sosial
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
Lembaga sosial merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan Asosiasi. Lembaga dengan Asosiasi memiliki hubungan yang sangat erat. Namun memiliki pengartian yang berbeda. Lembaga yangg tidak mempunyai anggota tetap mempunyai pengikut dalam suatu kelompok yang disebut asosiasi. Asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tatatertib, anggota dan tujuan yang jelas. Dengan kata lain Asosiasi memiliki wujud kongkret, sementara Lembaga berwujud abstrak.

Proses Terbentuknya Organisasi Sosial
Pada awalnya organisasi sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakatan. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan , kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan.
Suatu norma tertentu dikatakan telah melembaga apabila norma tersebut :
1.      Diketahui
2.      Dipahami dan dimengerti
3.      Ditaati
4.      Dihargai
Organisasi sosial merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan Asosiasi. Lembaga dengan Asosiasi memiliki hubungan yang sangat erat. Namun memiliki pengartian yang berbeda. Organisasi yang tidak mempunyai anggota tetap mempunyai pengikut dalam suatu kelompok yang disebut asosiasi. Asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tatatertib, anggota dan tujuan yang jelas. Dengan kata lain Asosiasi memiliki wujud kongkret, sementara Lembaga berwujud abstrak. Istilah lembaga sosial oleh Soerjono Soekanto disebut juga lembaga kemasyarakatan. Istilah lembaga kemasyarakatan merupakan istilah asing social institution. Akan tetapi, ada yang mempergunakan istilah pranata sosial untuk menerjemahkan social institution. Hal ini dikarenakan social institution menunjuk pada adanya unsur-unsur yang mengatur perilaku para anggota masyarakat. Sebagaimana Koentjaraningrat mengemukakan bahwa pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas- aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Istilah lain adalah bangunan sosial, terjemahan dari kata sozialegebilde (bahasa Jerman) yang menggambarkan bentuk dan susunan institusi tersebut. Namun, pembahasan ini tidak mem- persoalkan makna dan arti istilah-istilah tersebut. Dalam hal ini lebih mengarah pada lembaga kemasyarakatan atau lembaga sosial, karena pengertian lembaga lebih menunjuk pada suatu bentuk sekaligus juga mengandung pengertian yang abstrak tentang adanya norma-norma dalam lembaga tersebut. Menurut Robert Mac Iver dan Charles H. Page, mengartikan lembaga kemasyarakatan sebagai tata cara atau prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam suatu kelompok masyarakat. Sedangkan Leopold von Wiese dan Howard Becker melihat lembaga dari sudut fungsinya. Menurut mereka, lembaga kemasyarakatan diartikan sebagai suatu jaringan dari proses- proses hubungan antarmanusia dan antarkelompok manusia yang berfungsi untuk memelihara hubungan-hubungan tersebut serta pola- polanya, sesuai dengan kepentingan-kepentingan manusia dan sekelompoknya.
Selain itu, seorang sosiolog yang bernama Summer melihat lembaga kemasyarakatan dari sudut kebudayaan. Summer meng- artikan lembaga kemasyarakatan sebagai perbuatan, cita-cita, dan sikap perlengkapan kebudayaan, yang mempunyai sifat kekal serta yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Oleh karenanya, keberadaan lembaga sosial mempunyai fungsi bagi kehidupan sosial.
Fungsi-fungsi tersebut antara lain:
a.       Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang sikap dalam menghadapi masalah di masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan pokok.
b.      Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan.
c.       Memberi pegangan kepada anggota masyarakat untuk mengadakan pengawasan terhadap tingkah laku para anggotanya.
Dengan demikian, lembaga sosial merupakan serangkaian tata cara dan prosedur yang dibuat untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, lembaga sosial terdapat dalam setiap masyarakat baik masyarakat sederhana maupun masyarakat modern. Hal ini disebabkan setiap masyarakat menginginkan keteraturan hidup.
C.    Proses Evolusi Sosial
Proses evolusi sosial terjadi dengan 3 cara, diantaranya :
1.      Proses Microscopic & Macroscopic dalam Evolusi Sosial
Seorang peneliti melakukan penelitian seolah-olah dekat dengan masyarakat dan kebudayaan yang ditelitinya (microscopic), dan seorang peneliti terkadang merasah seolah-olah jauh jauh dengan hanya memperhatikan hal-hal yang berupbah dari hal yang nampak besar saja perubahannya.
2.      Proses-proses Berulang dalam Evolusi Sosial Budaya
Sebelum tahun 1920 para sarjanawan antropologi hanya mengkaji tentang adat-istiadat yang lazim berlaku dimasyarakat tanpa memperhatikan hal-hal yang tidak biasa (tidak lazim) dilakukan oleh masyarakat suatu daerah tertentu. misalnya saja jika dia sedang meneliti tentang adat pernikahan orang jawa maka dia hanya akan meneliti tentang itu saja tanpa meneliti diluar apa yang ia perlukan. Padahal apa yang dianggap tidak lazim justru dalam masyarakat sering dilakukan berulang (recurrent) oleh masyarakat diseluruh dunia.
3.      Proses Mengarah dalam Evolusi Kebudayaan
Pada abad ke-19 para sarjanawan antropologi menggunakan metode prehistori yang digunakan untuk mempelajari sejarah perkembangan kebudayaan manusia dalam waktu yang panjang dan juga mencoba merekontruksi kembali sejarah perkembangan seluruh umat manusia dalam waktu yang panjang

D.    Kelompok Sosial Masyarakat Yang Ada Di Indonesia
1.      Kelompok Sosial Yang Teratur
a.       In-group dan out-group 
·         In-group adalah kelompok sosial yang individunya mengidentifikasinya dirinya dalam kelompok tersebut. Sifat in-group didasarkan pada faktor simpat dan kedekatan dengan anggotak kelompok. Seperti, dian adalah siswa kelas X-A SMA Harapan Pertiwi, maka yang menjadi in-group Dian adalah kelas X-A. 
·         Out-group adalah kelompok yang diartikan oleh individu sebagai lawan in-groupnya atau kelompok yang ada diluar kelompok dirinya. Seperti, out- qroup bagi Dian adalah kelas selain kelas X-A, seperti kelas X-B atau X-C. 
b.       Kelompok primer dan kelompok sekunder
·         Kelompok primer adalah kelompok kecil yang anggotanya memiliki hubungan dekat, personal dan langgeng. Misalnya keluarga. 
·         Kelompok sekunder adalah kelompok yang lebih besar, bersifat sementara, dibentuk untuk tujuan tertentu, dan hubungan antaranggotanya tidak bersifat pribadi sehingga biasanya tidak langgeng. Misalnya tim sepak bola
c.       Paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesselschaft)
·         Paguyuban adalah bentuk dari hubungan bersama yang anggota-anggotanya terikat oleh hubungan batin murni yang sifatnya alamiah dan juga kekal. Ciri-ciri paguyuban adalah hubungan akrab, eksklusif (hanya orang tertentu), dan bersifat pribadi. 
·         Patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat pokok dalam jangka waktu yang pendek. 
d.      Grup formal dan grup informal
·         Grup formal adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur antar sesama. Contohnya: perusahaan, birokrasi, dan negara. 
·         Grup informal adalah kelompok yang tidak mempunyai sturktur yang pasti, terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang sehingga terjadi pertemuan kepentingan dan pengalaman. Contohnya, klik (ikatan kelompok teman terdekat atau perkawanan).  
b.      Membership group dan reference group 
·         Membership group adalah suatu kelompok yang didalanya setiap orang secara fisik menjadi anggotanya. 
·         Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk membetuk kepribadian dan perilakunya. 

2.      Kelompok Sosial Yang Tidak Teratur
a.      Kerumunan (Crowd) 
Kerumunan identik dengan semangat dan keinginan yang menyala-nyala yang cenderung merusak (destruktif). Namun, tidak semua kerumunan menciptakan kerusuhandan kekacauan. Menurut Herbert Blumer (1900-1987), ada empat tipe kerumunan, yaitu sebagai berikut...
·         Kerumunana tidak tetap (causal crowd) adalah kerumunan yang keberadaannya singakat dan terorganiasi longgar. Hal ini bersifat spontan. Contoh, kerumunan orang yang bersama-sama melihat rumah terbakar atau kecelakaan lalu lintas. 
·         Kermunan konvensional (conventional crowd) adalah kerumunan yang terjadi secara terncana yang berperilaku teratur. Contohnya, para penonton sepak bola atau penonton pertunjukan teater. 
·         Kerumunan betindak (acting crowd) adalah kerumunan yang didasari pada permusuhan atau aktivitas destuktif. Contohnya, mob (kemunculan yang secara emoasional dan irasional yang muncul untuk menjalankan aksi penuh destruktif). 
·         Kerumunan ekspresif (expressive crowd) adalah kerumunan yang muncul untuk melampiaskan emosi dan ketegangan. Contohnya, para penonton konser musik rock. 
b.      Publik 
Publik adalah orang-orang yang berkumpul secara alamiah yang memiliki kesamaan kepentingan. Orang-orang yang berkumpul dalam suatu pasar tradisional (pengunjung) memiliki banyak kesamaan, namun masing-masing tidak bertanggung jawab satu sama lainnya

E.     Kelompok Sosial masyarakat yang ada di Lampung
1.      Masyarakat adat lampung sai batin
2.      Masyarakat adat lampung pepadun
3.      Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)
4.      Perguruan Seni Beladiri Pencak Silat
5.      Kelompok Kesenian Kuda Lumping
6.      Komunitas Ontel dan bersepeda
7.      Komunitas kendaraan bermotor seperti club mobil dan motor
8.      Komunitas pecinta burung
9.      Lembaga sosial mayarakat
10.  Partai politik
11.  Paguyuban Puja Kesuma
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pranata merupakan istilah sosiologi yang sering dihubungkan dengan kata sosial. Oleh karena itu dalam pembahasan sosiologi pranata selalu disebut istilah pranata sosial. Pranata sosial berasal dari istilah bahasa inggris intitution. Istilah-istilah lain pranata sosial ialah  lembaga dan bangunan sosial. Walaupun istilah yang digunakan berbeda-beda, tetapi intitution menunjuk pada unsur-unsur yang mengatur perilaku anggota masyarakat.
Pranata adalah seperangkat aturan yang berkisar pada kegiatan atau kebutuhan tertentu. Pranata termasuk kebutuhan sosial. Seperangkat aturan yang terdapat dalam pranata termasuk kebutuhan sosial yang berpedoman kebudayaan. Pranata merupakan seperangkat aturan, bersifat abstrak

B.     Saran
Diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang, Pranata Sosial, Organisasi Sosial, Proses Evolusi Sosial, Kelompok Sosial Masyarakat Yang Ada Di Indonesia, Kelompok Sosial masyarakat yang ada di lampung dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.


DAFTAR PUSTAKA
Abdulwahid, Idat, dkk. 2003. Pranata Sosial Dalam Masyarakat Indonesia. Jakarta : Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Pers.
Hartomo dan Arnicun Aziz. 1990. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Kaho, Josef Riwu. 1986. Ilmu Sosial Dasar. Surabaya: Usaha Nasional Surabaya Indonesia.
Cik Hasan Bisri. 2004. Hukum Islam dan Pranata Sosial. Jakarata : PT Raja Grafindo

Share:

0 comments:

Definition List

Unordered List